2 Tahun Vakum, Indocomtech Kembali Digelar 22 Juni

Lampiranbaca – Ajang pameran teknologi informasi terbesar di Indonesia, Indocomtech digelar untuk pertama kalinya setelah dua tahun tidak ada akibat pandemi Covid-19. Event besar ini akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Kompleks Olahraga Bung Karno, Jakarta pada 22-26 Juni 2022.

Mengusung tema ‘Discover The Possibilities’, Yayasan Apkomindo Indonesia (YAI) selaku penyelenggara acara mengajak masyarakat untuk menyelami kembali realita saat ini, dimana jarak bukan lagi menjadi penghalang. Hal-hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin sekarang terlihat dan sangat bisa dilakukan.

“Semuanya bukan lagi jarak, yang pasti banyak hal baru yang bisa dilakukan. Indocomtech 2022 kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengoptimalkan teknologi terkini untuk meningkatkan kualitas hidup di musim pandemi,” ujar Direktur Traya International Exhibition Bambang Setiawan dalam keterangannya.

Bagi para pelaku usaha, kata Bambang, berkunjung ke Indocomtech merupakan pilihan yang tepat, tidak hanya untuk menyaksikan secara langsung perkembangan tren teknologi, tetapi juga beradaptasi untuk mengenal lebih dekat bagaimana teknologi dapat membantu kemajuan bisnis mereka.

Apalagi saat ini berkembang teknologi metaverse yang semakin aplikatif ke banyak sektor kehidupan, mengikuti selera pasar yang berubah semakin dinamis dan pesat.

“Pelaku bisnis menjadi begitu mudah untuk berhubungan langsung dengan pelanggan, saling bernegosiasi dan bertransaksi tanpa batas, dalam dimensi virtual reality dan augmented realty yang ditawarkan oleh metaverse,” jelasnya.

Diskon gadget elektronik di Indocomtech

Gelaran tersebut akan dimeriahkan oleh brand-brand teknologi ternama, antara lain Zyrex, HP, Asus, Lenovo, Datascrip, Epson, AMD, Erafone, dan software atau sotfware teknologi informasi lainnya yang saling bersaing menampilkan teknologi terkini dengan penawaran khusus.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum YAI Hidayat Tjokrodjojo berharap gelaran Indocomtech 2022 mampu memberikan solusi, hiburan dan wawasan terkait dunia teknologi yang berkembang saat ini. Pada saat yang sama, lepaskan kerinduan untuk berada di atmosfer pameran teknologi informasi terbesar secara langsung.

“Kami optimistis gelar ini bisa mengulang kesuksesan Indocomtech sebelum pandemi COVID-19. Malah lebih bagus dari segi jumlah pengunjung dan transaksinya,” jelas Hidayat.

Tentunya Indocomech menjadi ajang bergengsi dalam AMD Esports Challenges dengan hadiah puluhan juta rupiah. Tak kalah menarik, rangkaian lomba yang membanggakan para peserta yaitu Coding Competition dan 3D School Competition.

Selain itu, berbagai talkshow seputar dunia digital siap memuaskan rasa penasaran masyarakat tentang penerapan teknologi informasi. Clearence Sale dari Indocomtech juga diharapkan memiliki diskon besar-besaran.

Penyelenggara juga menyediakan berbagai doorprize seperti PS5, smartphone, laptop, jam tangan digital dan lain-lain. Tiket dibanderol dengan harga Rp25 ribu yang bisa didapatkan melalui situs loket.com.

Rasakan Teknologi Immersive Realitas yang Diperluas di House of the Future

Dunia masa depan tidak hanya tentang kecerdasan buatan/AI atau Internet of Things/IoT, tetapi juga Metaverse. Menjawab tantangan di masa depan, V2 Indonesia membuka House of Future (HoF) di Plaza Indonesia.

House of Future adalah Experience Creative Gallery Store untuk semua kebutuhan teknologi, mulai dari audio-visual hingga teknologi masa depan (IoT, AI, VR, XR, AR, metaverse, dan robotika) untuk rumah tangga hingga perusahaan.

“V2 selalu ingin menjadi pionir teknologi, membawa dan mengembangkan teknologi yang ada dari seluruh dunia. Karena kita ingin menjadi pionir, kita perlu memiliki situs yang bisa menjadi wadah pengalaman di mana orang bisa hadir, melihat, bahkan berinteraksi,” kata Rudi Hidayat, CEO V2 Indonesia, Jumat (17/6).

Mengusung konsepSeeing is Believing, HoF menghadirkan tampilan toko yang high-end dan futuristik. Terdapat LED 3D yang menampilkan konten video 3D kreatif dan imajinatif yang terasa nyata. Ada juga kecerdasan buatan (AI) dari Intel yang bisa mendeteksi pengunjung dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition.

Menembus Realitas di Rumah Masa Depan

Rumah Masa Depan


Di sini juga ada dunia Metaverse, di zona Extended Reality (XR) dan Virtual Reality (VR). Kreator seperti pembuat film, pengiklan, dan konten audio visual lainnya dapat mencoba memproduksi konten visual berbasis XR secara langsung.

“Kami akan menunjukkan kepada klien dan pelanggan bahwa ini nyata, mereka dapat mengadakan pertemuan Metaverse melalui VR. Di masa depan, mungkin lebih halus dari kacamata biasa. Jika itu terjadi, kami juga akan memperbarui kami dengan teknologi terbaru,” lanjut Rudi.

Selain itu, ada area podcast untuk konten in-house atau memperkenalkan teknologi terbaru dari klien dan mitra. Ada juga Area Ritel yang menampilkan iklan modern yang didukung oleh sensor signage digital IoT (Internet of Things) RFID dan Spark AR dari Meta untuk menampilkan tampilan Augmented Reality.

Ruang Kolaborasi di House of Future

Rumah Masa Depan


Ruang lainnya adalah XR Stage untuk mengintegrasikan virtual dalam lingkungan produksi langsung. Selanjutnya terdapat Listening Area untuk mendengarkan musik secara nirkabel dan aplikasi terbaru yang didukung oleh Dolby Atmos.

Ada juga Technology Lounge untuk tampilan LED melalui papan nama kreatif dan dinding yang menawarkan pengalaman Metaverse dengan bermain game menggunakan Oculus. Ruang terakhir adalah Pusat Komando untuk pelacakan wajah dan pengalaman IoT Intel.

“Kami berharap HoF ini menjadi top of mind masyarakat untuk merasakan teknologi di Plaza Indonesia bernama HoF. Saya percaya bahwa HoF akan membawa lebih banyak teknologi terkini. Kedepannya, kami berharap V2 Indonesia dapat menjadi pionir untuk setiap penggunaan teknologi terkini di tanah air,” tutup Rudi.

Meta Dari Prada, Balenciaga, hingga Penjualan Pakaian Virtual Thorn Browne

Meta memperluas bisnisnya ke dunia mode dengan meluncurkan pasar mode digital pertamanya. Melalui jejaring sosialnya, Meta mulai menjual produk pakaian virtual hasil rancangan desainer kelas dunia seperti Prada, Balenciaga, hingga Thorn Browne.

Nantinya, outfit virtual ini bisa dipakai sebagai avatar di Metaverse. Kerja sama ini merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas produk di toko digital.

“Fashion pada akhirnya adalah bentuk senin dan ekspresi diri,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg saat mengumumkan platform digital, Sabtu (18/6/2022).

Dikutip dari Reuters, produk fesyen virtual tersebut akan dijual dengan kisaran harga USD 2,99 hingga USD 8,99 atau setara dengan Rp44.000 hingga Rp133.000. Harganya tentu jauh lebih murah dari baju-baju asli di dunia nyata oleh merek-merek global tersebut.

Contohnya saja tas kulit burung unta Matinee dari Prada yang dijual seharga USD 10.700 atau setara dengan Rp 158 juta kini bisa didapatkan dengan harga yang sangat murah. Menurut Mark Zuckeberg, kehadiran penjualan produk fashion virtual tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk mengembangkan potensi pasar virtual yang lebih terbuka dan menjual lebih banyak pakaian digital.

Baca Juga: Meta Memperkenalkan Sistem Keamanan Data Pengguna Lewat Privasi100

Merek Fashion dan Pakaian Virtual di Meta

Avatar adalah salah satu cara Meta untuk menghubungkan identitas pengguna di Facebook, Instagram, dan layanan lainnya, karena mereka semakin menyatukan platform dan bertujuan untuk membangun “metaverse” yang mendalam dari dunia digital.

Dengan kerjasama tersebut, ketiga brand tersebut akan bergabung dengan Meta untuk menjual avatar yang fashionable. Cara itu dinilai akan memudahkan pengguna untuk terhubung dan berkumpul setiap saat.
Perusahaan memungkinkan penggunanya yang memiliki perangkat Virtual Reality (VR) untuk menggunakan avatar untuk bermain game, mengikuti kelas olahraga, dan bahkan berpartisipasi dalam panggilan konferensi.

Pakaian digital yang akan dijual akan tersedia di Facebook, Instagram, dan Messenger. Avatar VR buatan meta diketahui telah mengalami banyak perbaikan, misalnya karena tahun lalu avatar dibuat lebih ekspresif dan kini tersedia dalam versi tiga dimensi.

Mengenal Apa Itu Metaverse, Seperti Apa Bentuknya

Mengenal apa itu Metaverse tidak ada salahnya. Karena Metaverse ini digadang-gadang menjadi dunia internet masa depan. Mungkin banyak sebagian dari kita mulai penasaran dengan apa itu metaverse, apalagi setelah Mark Zuckerberg yang menjadi bos Facebook mulai banyak membicarakan hal tersebut.

Baca Juga : 5 Teknologi Dalam Sepakbola Modern, Membuat Pertandingan Lebih Baik

Mark Zuckerberg saat ini juga merubah nama induk perusahaannya dari semua layanan miliknya dengan nama Meta Platform. Facebook, Instagram, sampai dengan WhatsApp.

Lalu apa itu metaverse? Bagi kalian yang yang ingin mengenal Apa itu metaverse, berikut ini penjelasan singkat mengenai layanan yang ada di metaverse.

Mengenal Apa Itu Metaverse?

Mengenal Apa Itu Metaverse
Mengenal Apa Itu Metaverse

Kata Metaverse adalah gabungan dari “meta” yang artinya “melewati” dan “universe” yang artinya “semesta”. Secara harfiah merujuk pada dunia dengan materi yang akan melampaui alam semesta saat ini.

Kalian bisa menganggap metaverse ini sebagai sebuah ruang virtual yang berada dalam jaringan internet. Memungkinkan seseorang masuk dan berinteraksi dengan orang lain seperti di dunia nyata.

Dengan dukungan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang semakin berkembang pesat saat ini menjadi salah satu pendorong mengapa dunia virtual dari metaverse dapat diciptakan dan digunakan.

Virtual Reality adalah teknologi yang bisa membawa seseorang masuk ke dalam sebuah ruang virtual melalui sebuah perangkat kacamata khusus. Sedangkan Augmented Reality merujuk Pada dukungan untuk membuat informasi ataupun konten digital ke dunia nyata.

Metaverse ini akan membuat interaksi di internet menjadi sesuatu yang sangat berbeda. Mulai dari bekerja, bermain game, sampai dengan bersosialisasi dengan orang lain yang hanya bisa dilakukan melalui video konferensi nantinya seolah kita benar-benar dalam satu ruangan.

Implementasi Metaverse

Mengenal Apa Itu Metaverse
Mengenal Apa Itu Metaverse

Dunia futuristik tersebut juga memungkinkan kita mencoba berbagai macam produk seperti pakaian secara virtual untuk melihat apakah serasi atau tidak modelnya sebelum benar-benar membayarnya.

Secara teknis, metaverse ini bisa dimanfaatkan dengan sangat luas hampir pada semua lini kehidupan yang membutuhkan interaksi antar manusia. Mulai dari pengembangan platform media sosial, game, sampai dengan alat kolaborasi. Pada dunia industri pengembangan game misalnya, seseorang bisa seperti sedang berinteraksi di dunia nyata dengan adanya metaverse ini.

Beberapa perusahaan besar bahkan sudah memulai mengimplementasikan metaverse untuk bisa menunjang pekerjaan dengan menghadirkan ruang kerja virtual. Seperti Facebook dengan platform Horizon Workrooms dan Microsoft dengan fitur Virtual Reality di Microsoft Teams.