Koneksi Antar Materi adalah konsep yang merujuk pada hubungan atau relasi yang terjalin antara berbagai materi atau topik dalam suatu konteks tertentu. Dalam pembelajaran atau pemahaman suatu bidang pengetahuan, penting untuk memahami bagaimana berbagai materi saling terhubung dan berinteraksi. Koneksi Antar Materi memungkinkan seseorang untuk melihat keseluruhan gambaran dan memahami bagaimana elemen-elemen yang berbeda saling mempengaruhi satu sama lain. Hal ini membantu meningkatkan pemahaman secara menyeluruh dan membangun pengetahuan yang lebih kokoh. Dengan adanya Koneksi Antar Materi, individu dapat membentuk pemahaman yang lebih mendalam dan terintegrasi terhadap topik atau disiplin ilmu tertentu.
1.2.a.8. Koneksi Antar Materi – Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghasilkan kesimpulan berdasarkan materi modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
Jika kita gagal merencanakan, berarti sama saja kita sedang merencanakan kegagalan.”
~ Benjamin Franklin
Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):
Peristiwa: Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah… Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah…
Perasaan: Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan…
Pembelajaran: Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa…sekarang saya berpikir bahwa…
Penerapan ke depan (Rencana): Apa pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak?
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi – Sebelum mempelajari Modul 1.1, pandangan terhadap murid dan pembelajaran didominasi oleh pola tradisional di mana guru mendominasi proses pembelajaran. Pembelajaran lebih terfokus pada pencapaian materi dan KKM, khususnya dalam aspek kognitif anak. Karakteristik anak kurang dipahami, menyebabkan siswa bersikap pasif dengan motivasi belajar yang rendah. Meskipun suasana kelas tenang dan tertib, namun pemahaman materi oleh peserta didik perlu diperkuat.
Perubahan Pemikiran dan Perilaku Setelah Modul 1.1
Pemikiran
Setelah mempelajari modul ini, terjadi perubahan paradigma dalam pemikiran mengenai murid dan pembelajaran:
Guru Bukan Satu-satunya Sumber Belajar: Guru tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar. Pemahaman bahwa anak dapat belajar dari berbagai sumber menjadi landasan baru.
Pembelajaran Berpusat pada Anak: Transformasi terjadi dengan memfokuskan pembelajaran pada anak, menghargai setiap karakteristik unik yang dimilikinya.
Perilaku
Perubahan dalam perilaku juga terlihat setelah mempelajari modul ini:
Menggunakan Metode Pembelajaran yang Menarik Guru mulai menggunakan metode pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan motivasi belajar anak.
Memberikan Kebebasan kepada Anak Guru memberikan kebebasan kepada anak untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan bakat dan kreativitas masing-masing.
Mengidentifikasi Karakteristik, Bakat, dan Minat Peserta Didik Guru lebih cermat dalam mengidentifikasi karakteristik, bakat, dan minat dari peserta didik.
Menerapkan Sistem Among Pendidikan yang menuntun (sistem among) diutamakan daripada pendekatan menuntut, sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara.
Mengintegrasikan Permainan dalam Pembelajaran Guru mulai mengintegrasikan elemen permainan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
Pembelajaran Sesuai dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman Pemahaman terhadap kodrat alam dan kodrat zaman menjadi dasar dalam merancang pembelajaran yang relevan.
Implementasi Konsep KHD dalam Kelas
Mengidentifikasi Karakteristik, Bakat, dan Minat Guru melakukan pengenalan lebih mendalam terhadap karakteristik, bakat, dan minat setiap peserta didik.
Menerapkan Metode Pembelajaran yang Menarik Penggunaan metode pembelajaran yang menarik diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
Menerapkan Sistem Among Pendidikan yang menuntun menjadi prinsip utama dalam mendidik, dengan menerapkan semboyan Ki Hajar Dewantara.
Mengintegrasikan Permainan dalam Pembelajaran Pembelajaran diarahkan untuk lebih mengintegrasikan elemen permainan, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Pembelajaran Sesuai dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman Pembelajaran didesain agar sesuai dengan kodrat alam dan mempertimbangkan perubahan zaman.
Kesimpulan
Pendidikan diartikan sebagai proses menuntun anak sesuai dengan bakat dan minatnya. Proses pembelajaran harus dijalankan dengan kolaborasi yang erat dengan permainan, serta berpusat pada anak. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan menerapkan konsep Ki Hajar Dewantara, pembelajaran menjadi lebih inklusif, progresif, dan sesuai dengan kebutuhan dan potensi setiap anak.