Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual – Guru Bimbingan Konseling Hebat

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual Tujuan Pembelajaran Khusus – CGP dapat menciptakan gambaran dirinya di masa depan, setelah mengikuti rangkaian program pendidikan Guru Penggerak.

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual – Peran Guru Bimbingan Konseling Penggerak

Sebagai seorang Guru Bimbingan Konseling, memahami dan menerapkan nilai-nilai Guru Penggerak adalah pondasi utama dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif. Mari kita jabarkan lebih detail bagaimana setiap nilai Guru Penggerak tercermin dalam praktik sehari-hari saya.

1. Berpihak pada Murid – Mengutamakan Kepentingan Murid dalam Pembelajaran

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual Berpihak pada murid

Sebagai Guru Bimbingan Konseling, saya selalu menempatkan kepentingan murid di pusat pembelajaran. Saya berperan bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi sebagai fasilitator yang mendukung proses pembelajaran mereka. Dalam setiap interaksi, saya memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya sekadar pemberian informasi, tetapi lebih merupakan pengalaman berharga yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan murid.

Saya memanfaatkan hasil supervisi sebagai alat evaluasi diri untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan konseling. Dengan melibatkan diri dalam proses supervisi, saya dapat mengidentifikasi area pengembangan dan membuat perbaikan yang berkelanjutan.

Selain itu, saya senantiasa terbuka terhadap saran dan masukan dari teman sejawat. Keterbukaan ini membantu saya untuk terus berkembang dan memperluas perspektif dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih baik.

2. Reflektif – Melihat Diri dan Pengalaman Sebagai Guru Bimbingan Konseling

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual Reflektif

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual – Refleksi menjadi kunci dalam membentuk seorang Guru Bimbingan Konseling yang reflektif. Saya melihat diri saya sendiri sebagai guru yang senantiasa melakukan instropeksi terhadap setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Refleksi ini tidak hanya terbatas pada pemberian layanan bimbingan konseling, tetapi juga mencakup setiap aspek pekerjaan saya.

Saya memiliki daya saing yang tinggi dan senantiasa memaknai setiap pengalaman yang terjadi. Meningkatkan kompetensi diri adalah komitmen saya, dan saya terus mencari peluang untuk mengikuti pelatihan dan kegiatan pengembangan keprofesian.

3. Mandiri – Percaya Diri, Inisiatif, dan Tanggung Jawab yang Tinggi

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual – Sebagai guru bimbingan konseling, kepercayaan diri yang tinggi adalah modal utama. Saya yakin bahwa diri saya memiliki potensi untuk memberikan dampak positif pada murid. Saya juga memegang prinsip inisiatif dan keterbukaan terhadap pendapat orang lain sebagai bagian integral dari pengembangan diri.

Saya menjunjung tinggi nilai waktu dan bersedia melakukan perubahan apapun demi peningkatan kualitas layanan bimbingan konseling. Tanggung jawab saya tidak hanya terbatas pada keberhasilan individu, tetapi juga pada peran aktif dalam membangun komunitas sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan tersebut.

4. Kolaborasi – Saling Ketergantungan Positif untuk Kemajuan Bersama

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual - Guru Bimbingan Konseling Hebat

Kolaborasi menjadi pondasi yang kuat dalam praktik bimbingan konseling saya. Saya membangun hubungan yang positif dan saling ketergantungan dengan seluruh pihak terkait, termasuk kepala sekolah, rekan sejawat, dan orang tua murid. Berkommunikasi dengan baik, melakukan kerja sama, dan berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan sekolah adalah bagian dari upaya saya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

5. Inovatif – Ide Segar, Sikap Pantang Menyerah, dan Pemanfaatan Teknologi

Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual - Guru Bimbingan Konseling Hebat

Sebagai guru bimbingan konseling, saya selalu berusaha untuk memunculkan ide dan gagasan segar yang tepat guna. Saya memiliki sikap pantang menyerah, menjadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk berinovasi. Dalam memberikan layanan bimbingan konseling, saya memastikan agar pendekatan yang interaktif dan penuh inovasi dapat memberikan dampak positif pada murid.

Saya juga memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk melakukan konseling individual pada murid. Penggunaan teknologi tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga memberikan ruang yang lebih fleksibel untuk memberikan layanan bimbingan konseling yang lebih personal.

Penutup Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual – Guru Bimbingan Konseling

Dalam menjalankan peran sebagai Guru Bimbingan Konseling Penggerak, setiap nilai Guru Penggerak tercermin dalam setiap tindakan dan keputusan. Berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif, dan inovatif menjadi pilar-pilar yang membimbing saya dalam memberikan layanan bimbingan konseling yang holistik dan berdampak positif. Melalui pendekatan yang mendalam terhadap setiap nilai, saya terus berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan. Demikianlah tugas Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual untuk CGP angkatan ke 7.

Download Modul 1.2 Demonstrasi Konstektual