POCO X3 NFC, SMARTPHONE KELAS MENENGAH TERBAIK

POCO X3 NFC telah berhasil mengeluarkan terobosan baru untuk pasar handphone menengah Indonesia, hal ini pun mencuri banyak perhatian dari banyak kalangan. Hal itu karena POCO X3 NFC dengan santai meluncur membawa spesifikasi yang lumayan tinggi. Pada pasar Indonesia POCO X3 NFC tersedia dalam 2 varian, yaitu 3.099.000 untuk RAM 6GB dan Rp 3.499.000 untuk RAM 8GB.

Apakah yang membuat POCO X3 NFC begitu tampak menggiurkan? Berikut ini review atau ulasannya yang akan kita bahas.

Baca Juga: 6 Kelebihan Xiaomi POCO M3 Beserta Kekurangannya

POCO X3 NFC membawa desain dan tampil yang berbeda kalau kita bandingkan dengan kebanyakan smartphone kelas menengah yang lainnya. Pilihan warna yang tersedia Shadow Gray & Cobalt Blue, Backdoot atau bagian belakang POCO X3 NFC memiliki design yang mengingatkan kita pada mobil sport, karena terdapat stripe dan tulisan POCO pada salah satunya.

Modul kamera POCO X3 NFC pun terbilang unik. Saat smartphone lain memiliki modul kamera berbentuk persegi atau kotak pada sisi kiri atas, POCO X3 NFC malah memilih untuk membawa design modul kamera berbentuk bulat pada bagian tengah.

Modul kamera tersebut memiliki kesan yang lebih futuristik dan semakin menonjolkan design sporty . Akan tetapi, karena modul kamera tersebut sedikit menonjol membuatnya akan langsung menyentuh meja. Kemugnkinan ada sebagian orang juga akan mengalami sedikit kerepotan ketika memasukannya pada saku celana jeans, ya karena bisa saja tersangkut.

Untungnya Xiaomi telah memberikan case anti bakteri pada paket penjualan yang langsung bisa kalian pasangkan dan membuat permukaan belakangnya menjadi sama rata. Hal ini juga memberikan perlindungan yang lebih dari benturan.

Design POCO X3 NFC

Pembunuh Smartphone Kelas Menengah, Review POCO X3 NFC

Kembali kita bicara soal design. POCO X3 NFC memiliki pinggiran melengkung, hal ini membuat kita sedikit lebih nyaman menggenggamnya walau ukuran POCO X3 NFC tergolong besar. Akan tetapi material polikarbonat menyelimuti bagian belakangnya cukup tipis. Ini dapat menyebabkan efek getaran terasa lebih kasar atau kurang sedap kalau kita bandingkan dengan handphone lain.

Kabar baiknya yaitu, pemangkasan material bodinya memiliki fitur yang kekinian. Mulai dari port IR Blaster, USB Type-C, dua slot kartu SIM hibrida dan sensor pindai sidik jari pada tombol power.

POCO X3 NFC memiliki layar dengan ukuran 6,67 inci, menjadi salah satu alasan bodinya secara keseluruhan terbilang cukup besar. Hal ini tentunya akan mempengaruhi dari kenyamanan kita, karena akan lebih sulit menggenggamnya bagi sebagian orang.

Pada sisi baiknya, layar besarnya itu tentunya akan berpengaruh pada kepuasan kita saat menyaksikan konten hiburan. Apalagi dengan desain DotDisplaynya itu menghadirkan bezel tipis dan punch hole yang memberikan kesan lebih lega saat menyaksikan konten hiburan pada POCO X3 NFC.

Layar

Layarnya Smartphone Kelas Menengah POCO X3 NFC memiliki resolusi Full HD+ 2400x 080 piksel. Rasio dari layar-ke-bodi 91,25% dan sudah membawa sertifikat TUV Rheinland. Hal ini membuat pengalaman visual yang tersajikan cukup enak dengan detail yang tajam.

Namun, kekuatan utama layar POCO X3 NFC bukan hanya itu saja. Ia memiliki dukungan refresh rate 120Hz dan touch sampling ratenya 240Hz. Hal ini akan membuat pengalaman khususnya untuk bermain game menjadi lebih smoth.

Refresh rate yang tinggi pada sebuah layar akan membuat gerakan yang tampil jadi lebih mulus atau smoth, sementara itu touch sampling ratenya yang tinggi membuat layar smartphone merespon dengan cepat setiap sentuhan jari kita.

Terdapat 2 pengaturan refresh rate pada POCO X3 NFC, 60Hz dan 120Hz. Ponse ini juga membawa fitur DynamicSwitch, inilah yang mengatur tingkat refresh rate otomatis menjadi 50Hz, 60Hz, 90Hz, dan 120Hz untuk menghemat konsumsi daya baterai. Tidak terdapat pilihan mematikan fitur DynamicSwitch ini.

Pembunuh Smartphone Kelas Menengah, Review POCO X3 NFC

POCO Launcher 2.0

Ini merupakan modikasi dari MIUI 12. POCO X3 NFC juga memiliki fitur lain yang tak kalah baik dari para pesaingnya. ia juga memiliki banyak fitur yang dapat kita gunakan seperti Mi share, mode malam dan lain sebagainya.

Pengguna Xiaomi akan langsung familiar dengan antarmuka POCO X3 NFC. Akan tetapi POCO Launcher 2.0 ini memiliki banyak sekali bloatware yang mungkin mengganggu bagi sebagian orang.

Qualcomm Snapdragon 732G

POCO X3 NFC memiliki chipset Qualcomm Snapdragon 732G yang secara khusus untuk gaming. Dengan teknologi procces 8nm dan memiliki 8 inti berkecepatan 2,3GHz.

Untuk mengimbangi chipset tersebut, Smartphone Kelas Menengah POCO X3 NFC membekali RAM LPPDDR4X 8GB dan penyimpanan UFS 2.1 128GB. Sementara itu untuk varian lain RAM 6GB dan penyimpanan 64GB. Dengan spesifikasi ini, POCO X3 NFC yang RAM 8GB mendapatkan skor AnTuTu 270.241 poin. Pada Geekbench 5, POCO X3 NFC mendapatkan 566 poin pada Single-Core dan 1.628 poin pada Multi-Core. Tidak mengherankan POCO X3 NFC mampu menjalankan banyak aplikasi ataupun game dengan lancar.

Ketika bermain game seperti Free Fire, Smartphone Kelas Menengah POCO X3 NFC dapat menjalankan pada grafis Ultra dengan FrameRate High dengan sangat mulus sampai pertandingan berakhir.

Kombinasi Game Turbo 3.0 dan LiquidCool 1.0 Plus memungkinkan si POCO X3 NFC memiliki performa mantap dan tetap terasa tidak terlalu pada pada kulit tangan ketika berbain game dalam jangka waktu lama. POCO X3 NFC juga berhasil membuktikan kalau smartphone kelas menengah bisa memberikan kinerja tangguh.

Baterai Besar 5.160mAh

Agar para penggunanya bisa bermain game seharian penuh, Xiaomi menanamkan baterai berkapasitas 5.160mAh. Dengan begitu POCO X3 NFC dapat memenuhi kebutuhan harian pengguna.

Saat menjalankan aplikasi PCMark For Android pada kecerahan 50%, POCO X3 NFC mendapatkan angka 15 jam 31 menit pada pengaturan 120Hz dan 16 jam 19 menit pada pengaturan layar 60Hz.

POCO X3 NFC memiliki kemampuan pengisian daya cepat 33W Fast Charging. Xiaomi mengklaim baterai dapat terisi 62% dalam 30 menit dan 100% dalam 65 menit.

Kamera Utama

Beralih pada segmen fotografi, POCO X3 NFC menawarkan kemampuan yang tidak kalah menarik. Terdapat Quad Camera pada bagian belakang. Lensa utama 64MP sensor Sony IMX 682, lensa wide 13MP, lensa kedalaman 2MP dan lensa macro 2MP. Pada bagian depan ada lensa AI Selfie 20MP.

Sebagai smartphone kelas menengah, konfigurasi kamera seperti ini terlihat cukup menarik. Apalagi lensa utamanya telah menggunakan sensor Sony IMX 682 yang dapat menghasilkan foto menjadi lebih jelas.

Kamera utama POCO X3 NFC punya warna cerah dan detail dapat tertangkap dengan baik dan tingkat eksposur terkendali. Baik dengan mode Auto maupun yang 64MP sama-sama terlihat baik dan tidak ada perbedaaan yang berarti selain dari resolusi yang lebih besar.

Saat fotografi malam, mode Auto dan Night dapat menghasilkan foto yang jelas, sedikit noise dan terang. Mode Night ini sepertinya hanya perlu kalian gunakan saat kondisi benar-benar gelap. Karena mode Autonya pun sudah mencukupi.

Foto makro POCO X3 NFC perlu terlihat sangat baik dan jelas tanpa ada efek mengganggu yang sering kali muncul seperti pada smartphone lain. Sementara lensa Ultra Wide-anglenya memiliki kualitas yang tak jauh beda dengan mode Autonya, hanya punya warna yang sedikit lebih pudar. Pastinya dengan kedua mode ini dapat mencukupi untuk kalian unggah pada media sosial. Ingat ini hanyalah Smartphone Kelas Menengah.

Baca Juga; Kelebihan Redmi Note 10 Pro dan Perbandingannya seri Pro Max

Kamera Selfie

Para pecinta selfie tidak akan kecewa dengan kamera depan Smartphone Kelas Menengah POCO X3 NFC ini. Foto selfienya terlihat tajam dan setiap detail tertangkap dengan begitu baik. Efek bokehnyapun terlihat natural dan rapi. Sehingga memberi kesan profesional.

Secara keseluruhan Smartphone Xiaomi POCO X3 NFC adalah handphone yang membuat puas banyak dari bebagai kalangan. Performanya yang tinggi dengan daya tahan baterai yang cukup kuat menjadi kekuatan utama dari Smartphone Xiaomi yang satu ini.

Apalagi layarnya sudah mendukung refresh rate 120Hz. Sangat jarang Smartphone kelas menengah untuk memilikinya. Walau begitu, POCO X3 NFC ini bukan berarti tanpa ada kekurangannya. Karena ada beberapa segmen yang dapat ditingkatkan, seperti dari kualitas getarannya.

POCO X3 NFC sangat menggoda sekali untuk handphone kelas menengah, terutama dari harga yang sangat menarik.

Kesimpulan

POCO X3 NFC merupakan Smartphone Kelas Menengah yang akan membuat banyak kalangan puas. Performanya yang tinggi dengan daya tahan baterainya yang lama akan menjadi kekuatan utama dari smartphone besutan Xiaomi yang satu ini. Namun itu semua bukan berarti tanpa kekurangan ya.

Baca Juga: Layar 120Hz Poco X3 NFC, Begini Cara Kerjanya

Si Kiblat Smartphone, iPhone 12 Tampil Tanpa Notch? Terbaik

Kabar tentang iPhone 12 yang tidak memiliki notch atau layar poni ini sudah lama tersiar. Sebelumnya pada tahun 2019 yang lalu dikabarkan bahwa iPhone 12 2020 akan terbebas dari notch alias layar full. Baru-baru ini kabar terbaru kembali terkuak tentang iPhone 2021 tanpa notch alias poni yang mengganggu pandangan.

iPhone 12 Tampil Tanpa Notch?

Si Kiblat Smartphone, iPhone 12 Tampil Tanpa Notch?

Laporan tentang hal ini telah Ice Universe beberkan. Dalam akun Twitter Official mereka yang mengklaim bahwa pada tahun 2021 ini, Apple akan menghilangkan tampilan Notch pada iPhone. Menurut mereka, Apple memiliki sejumlah titik lemah, yaitu fitur notch di iPhone dan akan menggantinya dengan mengembangkan kamera yang berada di bawah layar.

“Apple memiliki titik lemah yaitu pada fitur notch di iPhone. Apple sedang bekerja keras untuk mengatasi kelemahan tersebut dengan mengembangkan kamera yang berada di bawah layar dan teknologi (layar) lipat. Mungkin pada tahun depan, notch atau poni akan menghilang tanpa jejak”. Tulisnya di Twitter yang kami lansir dari Ubergizmo, Senin (14/9/2020).

Si Kiblat Smartphone, iPhone 12 Tampil iPhone 12?

Kamera yang berada bawah layar sendiri sudah banyak yang membangkan antara lain beberapa ponsel-ponsel Cina. seperti Vivo, ZTE, Oppo, XIaomi. Masih banyak lagi merek-merek lain yang saling berlomba untuk menghadirkan inovasi baru, yang bisa membuat layar ponsel menjadi semakin penuh tanpa gangguan notch.

Sebab itulah Produk Apple berkeinginan untuk menghilangkan poni dan sebagainya di smartphone baru mereka nantinya. Tersiarnya kabar tentang rumor ini ada kemungkinan bahwa iPhone 11, akan menjadi perangkat terakhir yang masih menggunakan desain notch atau poni.

Issue: Green Tint di Layar Poco F2 Pro dan Cara Mengatasinya?

Green Tint di Layar Poco F2 Pro – Masih ingatkah dengan nama brand smartphone “Pocophone”? Smartphone ini hadir sebagai flagship killer dengan mengusung spesifikasi yang pada umumnya bisa kita temukan pada seri smartphone kelas atas atau flagship. Tetapi dengan harga yang sangat terjangkau dan membuat banyak orang sulit untuk menerimanya. Setelah sukses dengan Ponsel Pocophone F1 pada tahun 2018, kini ponsel suksesornya kembali hadir resmi di Indonesia dengan nama “POCO”. Membawa slogan atau julukan “Powerfully Cool”, POCO menghadirkan flagship killer ke-2 mereka dengan nama POCO F2 Pro.

Ponsel ini hadir di pasar Indonesia pada 16 Juli 2020 ini cukup dinantikan oleh para fans Xiaomi. Rata-rata orang sudah percaya dengan Pocophone, sehingga ekspektasi masyarakat sangat besar untuk HP seharga Rp6.999.000 ini.

Banyak sekali fitur dan kelebihan yang Ponsel ini miliki, membuat para Mi Fans mendamba-dambakan untuk memilikinya.

Kelebihan Poco F2 Pro

  • Layar yang sangat lega Amoled 6.67 inci dengan resolusi Full HD+ sebesar 2400 x 1080 piksel dan mengusung teknologi HDR10+.
  • Hadir dengan Chipset Terbaik saat ini Snapdragon 865 dengan fabrikasi 7nm dengan pengolah grafis Adreno 650. Main game apapun rata kanan dan sudah mendapat dukungan jaringan 5G.
  • Mampu merekam Videodengan resolusi tinggi 1080p, 4K dan bahkan 8K.
  • Baterai Li-Po non-removable dengan kapasitas 4.700 mAh dengan USB Power Delivery 33W yang mampu mengisi daya hingga penuh dalam waktu 65 menit saja.
  • Layar yang penuh full tanpa ada gangguan poni karena adanya Motorized Pop-up Selfie Camera 20 MP dengan buka-an f/2.2
  • Konektivitasnya yang lengkap seperti Smarphone kelas atas atau Flagship pada umumnya dan yang membuatnya paling istimewa adalah masih terdapat jack audio 3,5 mm dan inframerah.

Begitu banyak kelebihan Poco F2 Pro ini miliki, mungkin kalian bisa menambahkannya di kolom komentar.

Tapi dibalik segudang kelebihan dan fitur yang dimiliki oleh smartphone ini, ia memiliki kekurangan juga. Tak ayalnya ciptaan manuasia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti pendahulunya Pocophone F1, yang memiliki issue ghost touch.

LCD Green Tint

  • Issue: Green Tint di Layar Poco F2 Pro dan Cara Mengatasinya?
  • Issue: Green Tint di Layar Poco F2 Pro dan Cara Mengatasinya?
  • Issue: Green Tint di Layar Poco F2 Pro dan Cara Mengatasinya?

Dibalik segudang kelebihan yang ia miliki, Poco F2 Pro memiliki satu kasus yang cukup mengganggu bagi sebagian Mi Fans. Memang tidak banyak, tapi ada beberapa user di grup facebook Poco F2 Pro Indonesia yang mengeluhkan LCD nya mengalami Green Tint.

Green Tint terlihat ketika kita mengoperasikan Poco di dalam ruangan kurang cahaya dan Brigthness 10-20%. Pada saat layar menampilkan gambar berwarna hitam atau yang gelap-gelap maka keliatan ada hijau-hijaunya.

Ada beberapa user di dalam grup facebook Poco F2 Pro Indonesia yang menganggap ini masalah yang sepele. Karena tidak terlalu menggangu dalam penggunaan sehari-hari. Ditambah lagi ada yang berpendapat kalau hal seperti ini biasa, karena layarnya Amoled.

Solusi LCD Poco F2 Pro Green Tint

Segera melaporkan kondisi Poco F2 Pro kalian ke Mi Service Center terdekat atau yang beli di Konter bisa mendatangi Konter tersebut.

Berdo’a…
Tidak ada salahnya berdo’a dan berharap kasus green tint yang menimpa layar Poco F2 Pro ini hanya butuh pembaharuan software. Seperti pada beberapa perangkat Smartphone lain. Google Pixel 4 XL juga mengalami issue green tint. Hanya dengan Custom kernel green tint di layar Google Pixel 4 XL hilang.

Diambil dari YouTube

Semoga Artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.

Baca Juga: Issue : Muncul Debu di Kamera Redmi Note 9 Pro

Poco F2 Pro : Snapdragon 865 termurah

Poco F2 Pro Snapdragon 865 termurah. Ketika Xiaomi Indonesia membawa seri Pocophone F1 Agustus 2018 lalu, dampaknya cukup masif di dunia smartphone tanah air. Bayangkan saja, mulai dari Rp4,5 juta, kamu sudah bisa mendapatkan sebuah smartphone dengan performa rata kanan, pakai chipset terbaik di masa itu. Namun tentunya, hadir dengan banyak pengorbanan seperti desain dan kamera yang biasa saja, serta isu layar yang sempat ramai.

Design

Kalau Pocophone F1 tercipta seolah asal performanya kencang, dengan bodi plastik yang kurang menarik, lain halnya dengan Poco F2 Pro. Smartphone ini langsung terasa premium sejak pertama kali menggenggamnya. Terasa berat, yang menambah kesan kokoh. Bobotnya mencapai 219 gram. Kenapa bisa berat?

Tak lagi gunakan material plastik polikarbonat, baik bagian depan dan belakang Poco F2 Pro terbuat dari kaca berlapis Gorilla Glass 5, dengan frame metal di sekelilingnya. Bagian depannya benar-benar hanya ada layar penuh tanpa interupsi, sementara modul kamera belakangnya berbentuk sirkular dengan kesan huruf “X” di dalamnya, finishing glossy dan tentunya sedikit mudah membekas sidik jari.

Tombol volume dan power yang memiliki aksen warna merah terletak pada sebelah kanan bodi, terasa presisi ketika menekannya. Di bagian bawah terdapat slot dual SIM, port USB-C, mikrofon serta mono speaker. Bagian atasnya cukup ‘sibuk’, terdiri dari mikrofon, jack audio 3,5mm (yang menjadi nilai tambah), plus mekanisme kamera pop-up yang bersebelahan dengan sensor inframerah. LED notifikasi terletak pada bagian atas kamera pop-upnya.

Dengan desain yang Poco F2 Pro usung, kamu nggak bakalan merasa rugi sudah mengeluarkan kocek setara flagship lainnya. Tidak termasuk bagian yang dikorbankan, smartphone ini terlihat dan terasa seperti flagship premium.

Layar

Dengan bentangan layar di 6,67 inci, resolusi full HD+ dan panel AMOLED di kombinasikan bezel yang tipis serta rasio 20:9 membuat smartphone ini tidak terlalu lebar, masih cukup ramping untuk digenggam satu tangan.

Tingkat kecerahannya mencapai 800 nits, maka tidak akan mengalami masalah untuk melihat konten di layar pada kondisi cahaya terik. Layar ini juga sudah mendukung konten HDR10+, touch sampling rate 180Hz serta standar warna gamut DCI-P3. Bahkan Poco berikan kustomisasi layar yang mendalam sampai slider bar untuk masing-masing warna RGB.

Lalu apa yang kurang? Yang pertama, Poco F2 Pro hanya punya refresh rate konvensional di 60Hz. Mungkin ini subyektif, tapi saya jauh lebih memilih layar 60Hz dengan panel AMOLED yang akurat, ketimbang 120Hz tapi masih gunakan panel IPS. Kontras dan saturasinya sangat bikin nyaman untuk buka Netflix HD. Juga hadir fitur always-on display dengan efek cahaya pendar elegan tiap kali ada notifikasi masuk.

Kekurangan kedua terdapat pada sensor sidik jarinya dalam layar. Sensor milik Poco F2 Pro bukan yang tercepat. Masih kalah cepat kalau kita banding dengan Mi Note 10, termasuk tingkat akurasinya. Terkadang butuh waktu sampai satu detik—mungkin masih terdengar singkat, tapi smartphone lain sekelasnya terasa signifikan lebih cepat.

Kamera

Poco F2 Pro punya empat sensor kamera utama yang memiliki susunan persegi dalam frame sirkular. Sensor utamanya punya resolusi 64MP f/1.89, gunakan sensor Sony IMX686 tanpa OIS. Selain itu, ada sensor 13MP ultra wide-angle f/2.4, 2MP f/2.4 depth sensor, dan sebuah sensor 5MP f/2.2 telemacro (3-7cm).

Fiturnya juga tentu banyak, mulai dari peningkatan AI otomatis, Pro mode dengan fitur focus peaking, Night mode 2.0 Sedikit kekurangan terletak pada bagaimana kita berpindah dari satu sensor ke lainnya. Harus menggunakan tombol pada viewfinder, tak bisa langsung geser ke kiri maupun kanan. Digital zoom juga dengan gestur dua jari, yang mana cukup merepotkan.

Tentu, jika kita bandingkan dengan Mi Note 10 yang jadi flagship camera Xiaomi, hasil foto Poco F2 Pro akan kalah saing. Namun juga tidak mengecewakan, kok. Hasil foto dari sensor utamanya cukup baik pada segala kondisi, warna yang dihasilkan tidak berlebihan dan mendekati kondisi asli. Ketika berganti ke sensor ultra-wide, selain detil yang berkurang, dynamic range juga menjadi lebih terbatas.

Sementara sensor telemacro-nya menarik. Saya merasa ambil foto objek dekat menggunakan Poco F2 Pro lebih mudah. Pembesaran digitalnya mencapai 10x zoom, namun untuk hasil yang masih layak dibagikan ke media.

Hasil kamera depannya biasa saja, meski secara resolusi cukup besar di 20MP f/2.0. Cukup tajam, namun skin tone cenderung terlihat sedikit lebih hangat. Mode portrait-nya hadir membawa beberapa efek studio lightning untuk percantik hasil foto.

Fitur

Poco F2 Pro menjalankan MIUI 11 berbasis Android 10 atau “MIUI for Poco”. Bedanya, secara default smartphone ini gunakan app drawer secara terpisah. Selama penggunaan, tak ada aplikasi mengganggu, kecuali dari Mi Video atau File Manager bawaan. Bisa di-disable supaya tidak muncul lagi, kok, jadi aman saja.

Fitur-fitur lain yang hadir termasuk Game Turbo, video toolbox untuk beri efek tambahan ketika memutar video, serta fitur lainnya yang umum hadir di MIUI. Dan tentunya, karena punya mekanisme kamera pop-up, efek suara maupun cahayanya bisa kalian sesuaikan dengan selera masing-masing. Mau tanpa suara pun bisa jika terasa mengganggu.

Speaker mono yang diletakkan di bawah punya kualitas yang biasa saja. Kencang, namun detilnya bukan yang terbaik. Sedikit disayangkan mengingat layarnya sudah sangat bagus. Namun bagi kamu yang memiliki earphone kabel berkualitas, Poco F2 Pro sudah mendukung Hi-Res Audio.

Poco F2 Pro juga dilengkapi linear motor yang getarannya terasa mantap.

Performa Poco F2 Pro Snapdragon 865 termurah

Poco F2 Pro : Snapdragon 865 termurah

Qualcomm Snapdragon 865 Plus 7nm, GPU Adreno 650, RAM LPDDR5 (LPDDR4x untuk varian 6GB) dan storage UFS 3.1. Kombinasi terbaik untuk smartphone rilisan pertengahan tahun 2020. Dapat dipastikan semuanya berjalan dengan mantap.

Berkat teknologi LiquidCool 2.0 yang terdiri dari beberapa layer pendingin serta vapor chamber yang meng-cover 28% bagian bodi. Pendingin tersebut diklaim mampu turunkan panas CPU sampai 14 derajat celsius.

Mengakses PUBG Mobile, grafis default-nya adalah HD – High, namun jika diganti ke HDR – Extreme, game masih sangat nyaman dimainkan tanpa terasa ada frame drop mengganggu. Bermain juga tentunya sangat nyaman berkat layar yang bebas dari potongan kamera depan. Selama digunakan, hanya terasa hangat yang sangat wajar. Koneksi juga berjalan dengan lancar.

Baterai

Selain karena material premium, berat Poco F2 Pro juga berasal dari kapasitas baterainya yang cukup besar di 4.700 mAh. Pengisiannya bisa terjadi dengan cepat, dengan dukungan 30W fast charge atau standar QuickCharge 4.0+. Xiaomi juga sudah sertakan charger 33 watt dalam paket penjualan, sehingga tak perlu membeli aksesoris tambahan.

Dengan pemakaian intensif tanpa gaming, termasuk menyalakan AOD, tersambung ke smartwatch, mengambil foto dan video secara intens termasuk naik turun kamera pop-up, smartphone ini bisa menyala seharian dengan screen-on time kurang lebih 5 jam. Sementara untuk penggunaan yang lebih santai, bisa mencapai SOT sama, namun dalam waktu penggunaan 1,5 hari. Ketika habis, cukup menunggu satu jam lebih sedikit untuk isi daya hingga penuh.

Kesimpulan

Poco F2 Pro Snapdragon 865 termurah. Perangkat ini tak bisa dibilang sebagai smartphone yang asal kencang. Bisa dibilang, desainnya termasuk salah satu yang terbaik di kelasnya. Menjadi flagship terjangkau, saya rasa Xiaomi berikan keputusan-keputusan tepat untuk memotong fitur sana sini yang tidak sampai mengganggu pemakaian.

Mono speakernya memang standar, tapi setidaknya ada jack audio 3,5mm yang dukung Hi-Res Audio. Layarnya memang belum 90Hz, tapi panel AMOLED-nya punya reproduksi warna akurat. Belum didesain tahan air, tapi mekanisme kamera pop-upnya membuat layar depan hadir tanpa gangguan. Belum dukung wireless charging, tapi kapasitas baterainya sudah cukup besar.

LED notifikasi, IR blaster sampai NFC juga tetap tersedia. Smartphone ini tak hanya cocok untuk yang mengejar spesifikasi rata kanan, tapi juga mampu berikan pengalaman yang merata baiknya di hampir segala lini. Menjadikan Poco F2 Pro mudah untuk direkomendasikan ke siapa saja, juga sebagai smartphone 5G termurah resmi di Indonesia.

Sumber: Gizmologi dan GSMArena

Baca Juga: 6 Kelebihan Xiaomi POCO M3 Beserta Kekurangannya

Samsung Galaxy A21s, Entry Level dengan Fitur Kelas Menengah Terbaik

Samsung merilis Galaxy A21s pada awal bulan Juni lalu, bersama Galaxy A11. Perangkat yang satu ini terbilang istimewa, karena merupakan smartphone pertama Samsung yang menggunakan chipset terbaru Exynos 850.

Meskipun banderol harga Rp2.799.000 untuk varian RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB. Serta, Rp3.399.000 untuk versi RAM 6GB dan memori internal 64GB. Namun Galaxy A21s masih merupakan smartphone entry-level yang bersenjata sejumlah fitur kelas menengah, salah satunya konfigurasi quad-camera dengan kamera utama 48MP.

Menurut saya, gambaran segmentasi gamblangnya seperti ini. Posisi Galaxy A21s ialah smartphone entry-level di level atas. Sementara, Galaxy A11 merupakan entry-level di level menengah dan Galaxy A01 di level bawah. Berikut review Samsung Galaxy A21s selengkapnya.

Desain Kekinian

Galaxy A21s
Samsung Galaxy A21s ialah smartphone pertama dengan chipset baru Exynos 850 dan mengunggulkan kamera utama 48MP

build quality yang premium dan desain yang kaya dengan elemen kekinian. Empat unit kamera belakangnya tersusun seperti huruf L dan dibingkai ke dalam persegi panjang.

Kemudian, tak jauh dari modul quad-camera terdapat area sensor fingerprint. Penutup belakangnya dipercantik dengan efek bias pelangi saat dipandang pada sudut tertentu.

Layar

Beralih ke bagian muka, Galaxy A21s mengemas desain Infinity-O display dengan lubang kamera depan di pojok kiri atas. Saat smartphone menyala, visual yang disuguhkan oleh panel PLS berukuran 6,5 inci dengan 720×1600 piksel ini kualitasnya ‘standar saja’.

Aspek rasio layarnya sudah 20:9, membuat aktivitas multitasking atau membuka dua aplikasi secara berdampingan (split screen) tampil lebih proporsional. Profil tubuhnya juga lebih langsing, dengan dimensi 163.7×75.3×8.9 mm dan bobot 192 gram. Kerangka tubuh dan penutup belakangnya terbuat dari material plastik polikarbonat, sama seperti Galaxy A series lainnya tapi tidak ada kesan murah.

Untuk kelengkapan atributnya, tombol power dan volume terletak di sisi kanan, serta SIM tray di sisi sebrangnya. Sisi atas terdapat mikrofon sekunder, sisanya seperti jack audio 3.5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker berkumpul di sisi bawah.

Kamera Utama 48MP

Samsung merancang Galaxy A21s untuk Gen Z dan untuk mendukung kebutuhan pembuatan konten digital secara kreatif, perangkat ini dibekali dengan konfigurasi quad-camera. Dengan kamera utama yang sangat istimewa, karena mengandalkan sensor Samsung ISOCELL GM1.

Sensor ini berukuran 1/2.0 inci dengan resolusi asli 48MP dengan aperture f/2.0 dan ukuran per piksel 0.8µm. Dengan teknologi TetraCell 2×2 piksel, secara default menghasilkan foto beresolusi 12MP dengan ukuran per piksel menjadi 1.6µm.

Sayangnya, sistem kamera pada Galaxy A21s ini tidak didukung fitur kecerdasan buatan yaitu Scene Optimizer. Melainkan hanya dukungan HDR otomatis untuk memperluas dynamic range. Meski begitu, secara keseluruhan hasil foto pada mode 12MP cukup menjanjikan.

Sementara, pada mode 48MP-nya tanpa adanya dukungan HDR. Hasil fotonya memang sangat tajam, tapi kehilangan detail di area yang gelap dan terang. Lalu, saat memotret pada resolusi 48MP – proses penyimpanan gambarnya butuh beberapa detik. Jadi, gunakan mode 12MP saja bila harus mengejar momen.

Baca Juga: Samsung Menambah Varian Galaxy A51 256GB, Harga 4jt-an

Kemudian, ada kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide seluas 123 derajat. Kalau tidak butuh tangkapan yang luas, sebaiknya gunakan kamera utama saja yang hasilnya sudah pasti lebih bagus. Dua lainnya masing-masing beresolusi 2MP dengan lensa depth untuk fitur Live Focus dan macro. Tak ketinggalan, kamera depannya 13MP f/2.2.

Samsung menyediakan opsi untuk menyimpan foto dalam format HEIF, yang mana ukurannya filenya setengah lebih kecil dari format JPG. Serta, mendukung format video HEVC yang juga ramah memori. Kalau untuk kemampuan perekam videonya sendiri mendukung sampai 1080p pada kamera depan maupun belakang.

OneUI 2.1

Sistem operasi yang berjalan pada Galaxy A21s ialah Android 10 dengan patch keamanan Mei 2020 dan antarmuka OneUI 2.1. OneUI versi teranyar ini berkonsentrasi pada user experience dan kemudahan penggunaan.

Dapur pacunya menggunakan chipset baru Exynos 850. SoC ini dibuat pada proses fabrikasi 8nm dengan CPU octa-core yang semuanya menggunakan Cortex-A55 dengan kecepatan 2.0 GHz, bersama GPU Mali-G52.

Cortex-A55 sendiri merupakan core hemat daya yang biasanya digunakan pada chipset kelas high-end. Berpadu dengan baterai 5.000 mAh dengan fast charging 15W, ketahanan baterainya bakal lebih lama.

Keamanan

Galaxy A21s terdapat pemindai sidik jari pada bagian belakang dan face unlock. Hal ini yang memungkinkan Anda untuk masuk ke aplikasi yang dan membuka kunci perangkat Anda dengan mudah.

Kesimpulan

Sebagai smartphone entry-level, maka maklumi saja bila Galaxy A21s ini belum menggunakan panel Super AMOLED, resolusi layarnya sebatas HD+, dan masih menggunakan sensor fingerprint konvensional. Meski begitu, desain Galaxy A21s cukup kekinian dengan punch hole dan rasio 20:9 dan build quality-nya juga terasa premium.

Suguhan utama dari Galaxy A21s adalah kamera utama 48MP yang menyuguhkan foto dengan kualitas yang cukup baik. Serta, performanya dengan chipset baru Exynos 850 yang sebetulnya tidak terlalu ngebut tapi irit daya.

Baca Juga : Review Realme C11, Penerus Realme C2 dengan Desain Premium Berkelas

Review Samsung Galaxy A01, Android Satu Juta-an yang memukau

Review Samsung Galaxy A01, Android Satu Juta-an. Buat Kalian yang mencari smartphone Android dengan harga sejutaan, tapi mereknya harus Samsung, maka jawabannya adalah Galaxy A01 dan Galaxy A10s. Harga kedua smartphone ini beda tipis, spesifikasi agak mirip meski perbedaannya cukup banyak terutama di ukuran layar, chipset, dan kapasitas baterainya.

Saat dirilis pada bulan Maret lalu, Samsung Galaxy A01 dibanderol Rp1.499.000. Sebagai pembanding, saat ini harga Galaxy A10s berkisar Rp1,6 jutaan. Menurut Samsung, pasar smartphone entry-level di segmen satu jutaan ini sangat besar dan sangat sensitif terhadap perbedaan harga.

Jadi, lebih baik pilih yang mana, Galaxy A01 atau A10s? Yuk cari tahu dan berikut review Samsung Galaxy A01 selengkapnya.

Desain Infinity-V

Walaupun harganya terjangkau, gaya desain Samsung Galaxy A01 sama seperti Galaxy A series yang dibanderol lebih mahal. Tampil simpel dan minimalis dengan notch Infinity V display di bagian muka dan punya sudut-sudut agak membulat yang terasa erat di genggaman tangan.

Hadir dengan dimensi 146.2×70.9×8.3 mm dan bobot 149 gram. Ukurannya memang ringkas dan tipis, begitu mudah di simpan ke dalam kantong celana. Meski begitu, sebetulnya layarnya masih cukup luas yakni 5,7 inci dengan resolusi 720×1520 piksel dalam rasio 19:9.

Kualitas layarnya memang tidak istimewa, tapi sudah mencukupi untuk menopang kegiatan ber-smartphone penggunanya. Bezel tepi layarnya cukup tipis, meski dagunya sedikit agak tebal tapi tidak terlalu mengganggu dan justru dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengistirahatkan ibu jari saat menonton video dalam mode landscape.

Body

Body-Samsung Galaxy A01 sendiri terbuat dari material plastik yang harusnya membuatnya lebih tahan lama, tapi bagian cover belakangnya perlu proteksi agar tidak tergores. Karena isi paket penjualan Samsung Galaxy A01 hanya terdiri dari unit smartphone, kepala charger, dan kabel data microUSB – maka sebaiknya pengguna mencari anti gores dan case yang dibeli secara terpisah untuk melindungi layar dan cover belakang.

Terdapat pilihan warna hitam, biru dan merah. Soal kelengkapan atributnya, tombol power dan SIM tray ditempatkan di sisi kanan, serta tombol volume di sisi sebrangnya, tombol-tombolnya kencang dan terasa mantap saat ditekan. Jack audio 3,5mm berada di atas, sedangkan port microUSB dan mikrofon di bawah. Untuk speaker, bisa ditemui di belakang body smartphone.

Kamera

Pada rentang harga satu juta, kamera biasanya hanya sebagai fitur pelengkap. Di Samsung Galaxy A01, Samsung telah membenamkan setup dual camera belakang. Kamera utamanya beresolusi 13MP dengan aperture f/2.2. Lalu, kamera sekundernya 2MP sebagai depth sensor untuk fitur live focus sehingga pengguna bisa menyesuaikan intensitas efek blur saat memotret.

Sementara, kamera depannya 5MP untuk selfie maupun sistem pengaman face unlock. Baik kamera depan dan belakang Galaxy A01 sanggup merekam video 1080p. Fitur kameranya tidak banyak, tercatat hanya ada lima mode yaitu foto, video, live focus, Pro, dan panorama. Pada mode foto, dilengkapi dengan filter bersama mode beauty, hingga yang cukup menarik ialah stiker. Berikut hasil fotonya:

OneUI 2.0

Perangkat ini sudah berjalan di sistem operasi Android 10 terbaru dengan sentuhan OneUI versi 2.0 seperti yang terdapat pada smartphone Samsung kelas menengah dan premium. Fokus dari OneUI 2.0 adalah meningkatkan pengalaman pengguna dan kemudahan penggunaan, antarmukanya disederhanakan dan bisa dioperasikan dengan satu tangan.

OneUI 2.0 juga membenamkan fitur-fitur baru Android 10, seperti opsi izin yang baru, sistem navigasi, dan termasuk fitur dark mode. Saat menjelajahi menu utama, kalian akan menemukan sejumlah aplikasi dengan logo abu-abu. Ini disebut AppCloud, intinya Samsung merekomendasikan untuk mengunduh bloatware tersebut ke dalam smartphone kita.

Keamanan

Smartphone ini tidak memiliki fingerprint sensor, namun setidaknya Samsung membenamkan fitur face unlock sebagai cara yang cukup menyenangkan untuk membuka kunci smartphone dibanding cara tradisional seperti pola, PIN, dan password. Saat menggunakan face unlock, akan muncul animasi disekitar kamera depan, prosesnya cukup cepat, dan konsisten di pencahayaan yang baik.

Hardware dan Performa

Samsung Galaxy A01

Dapur pacu Galaxy A01 ini ternyata cukup powerful, dengan chipset Qualcomm Snapdragon 439. Sayang, kapasitas RAM dan penyimpanannya pas-pasan, masing-masing hanya 2GB dan 16GB.

Untuk menjaga performa smartphone tetap stabil, sebaiknya sisipkan micro SD untuk menyimpan segala jenis file dan gunakan memori internal khusus untuk aplikasi. Kabar baiknya, SIM tray pada Galaxy A01 terdiri dari tiga slot jadi tidak perlu mengorbankan slot SIM kedua untuk menggunakan micro SD.

Tentu saja, kita juga perlu bijak dalam menginstal game dan aplikasi ke Galaxy A01. Sejauh ini, performanya cukup lancar meskipun juga sering dijumpai jeda misalnya saat mengakses kamera atau membuka aplikasi.

Dolby Atmos

Samsung A01 di lengkapi dengan Dolby Atmos, yaitu teknologi surround sound yang membawakan pengalaman sinematik 3D. Teknologi ini pertama kali digunakan di bioskop. Manfaat untuk Samsung A01 adalah :

  • Efek surround sound virtual yang menakjubkan
  • Pengalaman audio yang lebih beraneka ragam untuk film, musik, dan suara
  • Mendukung headphone dan stereo speaker

Kesimpulan

Samsung Galaxy A01 adalah smartphone entry-level yang dibanderol dengan harga di bawah satu setengah sejuta dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar ber-smartphone. Seperti akses sosial media, browsing dan bermain game ringan.

Samsung Galaxy A01 membawa tagline satu untuk sejuta gaya. Cocok untuk anak yang memasuki usia sekolah yang baru pertama kali punya smartphone, buat yang baru beralih dari feature phone atau ponsel jadul, dan juga ideal sebagai smartphone kedua untuk yang merindukan smartphone berdimensi ringkas.

Lalu, apa perbedaan utama Galaxy A01 dengan Galaxy A10s? Dari layar, Galaxy A10s mengusung layar lebih besar yakni 6,2 inci tapi dengan resolusi yang sama HD+. Sedangkan, jeroannya sama sekali berbeda karena mengandalkan chipset Mediatek Helio P22 didukung RAM 2GB tapi punya memori internal lebih lapang yakni 32GB. Kapasitas baterainya juga lebih besar, 4.000 mAh dan yang paling membedakan ialah adanya sensor fingerprint.

Kelebihan

  • Desain simpel dengan Invinity V Display
  • Dual camera 13MP+2MP
  • OneUI 2.0 berbasis Android 10
  • Chipset Snapdragon 439

Kekurangan

  • RAM 2GB
  • Memori internal 16GB pas-pasan
  • Tanpa case dan anti gores di paket penjualannya

Sumber :

Baca Juga : Review Realme C11, Penerus Realme C2 dengan Desain Premium Berkelas

Cara Gampang Memindahkan Icon Speed Internet MIUI 12

Cara Memindahkan Icon Speed Internet ke Sebelah Kanan di MIUI 12. Bagi kalian yang merasa kurang nyaman dengan icon speed internet bawaan dari miui 12 di Redmi Note 9 Pro atau seri Xiaomi yang lainnya yang berada di sebelah kiri seperti gambar di atas, dapat dipindahkan ke sebelah kanan di samping jam loh.

Berikut tutorial lengkapnya Memindahkan Icon Speed Internet MIUI 12

  • Smartphone Xiaomi atau Redmi kalian USB Debugin-nya sudah aktif
  • Buka Setelan
Memindahkan Icon Speed Internet MIUI 11 pengaturan
  • Setelah itu masuk ke Opsi Pengembang
Memindahkan Icon Speed Internet MIUI 11, masuk ke opsi pengembang
  • Cari menu Potongan Layar
Memindahkan Icon Speed Internet MIUI 11, pilih potongan layara
  • Pilih Potongan Sudut
pilih potongan sudur
  • Selesai, maka tampilan icon Speed Internet akan pindah ke sebelah kanan samping jam

Jangan lupa ya jalan untuk mengembalikan tampilan icon Speed Internet yang telah berpindah ke sebelah kanan samping jam, kalian tinggal pilih kembali potongan layar ke Default.

Baca Juga :
Samsung Galaxy A21s, Entry-level dengan Fitur Kelas Menengah
Review Realme C11, Penerus Realme C2 dengan Desain Premium Berkelas

Review Realme C11, Penerus Terbaik Realme C2 dengan Desain Premium Berkelas

Seri C dari realme hadir kembali di Tanah Air tercinta. Melanjutkan para pendahulunya yang sukses di Indonesia, realme C2. realme melakukan beragam peningkatan untuk produk terbarunya yang dirilis hari ini di Indonesia. Dilabeli dengan nama realme C11, perangkat ini mengemas desain bodi belakang layaknya smartphone flagship yang beredar di pasaran.

Baca Juga: 2 Cara mengganti Font Realme C3 gratis, mudah!!!

Realme memiliki harapan jika penerus langsung dari realme C2. Ini dapat memperkuat posisi Seri C dari realme sebagai Entry-Level King untuk setiap orang di Indonesia. Namun, apakah peningkatan yang ada pada realme C11 jauh lebih unggul dari realme C2? Temukan ulasan selengkapnya berikut ini.

Desain Lebih Premium ala Smartphone Papan Atas

Review Realme C11, Penerus Realme C2 dengan Desain Premium Berkelas

Sebagai penerus realme C2, realme C11 memiliki banyak perombakan pada desain fisiknya. Desain yang dihadirkan memang nampak berbeda dari seri C sebelumnya, realme menyebutnya Desain Geometrik. Kalian bisa menemukan tekstur yang diproses menggunakan teknologi mutakhir dari Jerman.

Teknologi ini menggunakan mesin ukuran lima sumbu presisi yang membuatnya lebih berwarna, bertekstur, menarik dan nyaman digenggam.

Kalian juga akan menemukan aksen pita yang terbentang dari atas. Letaknya ada dari bawah modul kamera yang memanjang hingga ke bawah ponsel di mana adanya ukiran logo realme demi menciptakan desain lebih ikonik dan indah.

Pada bagian ini juga Kalian akan terpukau dengan modul kameranya yang dirancang bentuk kotak seperti ponsel mahal yang sedang tren belakangan ini.

Dua lensa, lampu senter, dan spek kameranya terletak secara apik di pinggir dan sudut membuat bagian belakang realme C11 ini lebih premium. Kami setuju jika desain pada produk terbaru dari Seri C ini lebih fresh.

Kalian juga disuguhkan dua warna pilihan menarik, yaitu Mint Green dan Pepper Grey. Warna ini sungguh menarik untuk ada pada smartphone di jajaran segmen entry-level.

Struktur layar realme C11 ini juga mengadopsi proses susunan yang baru dengan layar Mini-drop. Membawa rasio layar ke angka 80,7%. Memungkinkan Kalian memiliki lebih sedikit gangguan visual ketika menikmati konten di layar sebesar 6,5 inci.

Dual Camera Lengkap dengan Mode Nightscape Kekinian

Kamera realme C11 lebih unggul dibandingkan dengan Seri C lainnya berkat fitur mode Nightscape yang yang sebelumnya hadir di segmen menengah dan flagship realme. Mode ini menjadikannya sebagai smartphone dengan fitur mode malam terbaik di segmennya.

Hasilnya cukup mempesona berkat algoritmanya yang mengambil beberapa foto dalam exposure berbeda lalu menggabungkannya menjadi sebuah foto dengan memilih bagian terbaik dari setiap foto. Kalian akan mendapatkan foto yang lebih terang dan jernih.

Selain itu, kamera utama realme memiliki resolusi 13MP dengan sensor dan aperture besar f/2.2 yang cukup untuk menangkap cahaya. Jadi foto yang tertangkap bisa lebih jernih, di lingkungan pencahayaan cukup. Adanya fitur 4x zoom juga memungkinkan Kalian mengambil foto jelas untuk objek jarak jauh.

Dua kamera belakangnya juga mendukung efek bokeh tingkat perangkat keras, hasil fotonya jadi lebih alami dan subjek lebih menonjol. Kami mencobanya di tanaman dan hewan, hasilnya cukup baik untuk smartphone entry-level.

Baterai Besar untuk Bermain Gim Hingga Puas

Desain premium, kamera dengan fitur Nightscape, dan baterai besar adalah keunggulan yang dihadirkan untuk anak muda Indonesia. Berkapasitas besar 5.000 mAh, smartphone yang mengusung slogan “Baterai Cadas, Seru Tanpa Batas” ini akan memuaskan Kalian dengan durasi penggunaan realme C11 hingga berhari-hari.

Menurut hasil tes di realme Lab, realme C11 ini sanggup bertahan hingga 40 hari dalam mode siaga. Kemampuannya ini bisa mengalahkan beberapa smartphone flagship dalam mode yang sama. Selain itu, dilengkapi dengan OTG reverse charging, realme C11 juga dapat jadi power bank untuk perangkat lainnya.

Berdasarkan pemantauan kami, relame C11 dapat bertahan selama 31 jam untuk panggilan telepon, 21 jam untuk memutar video offline, 10 jam untuk PUBG, 169 jam untuk mendengarkan musik secara offline, dan 19 jam untuk YouTube. Saking besarnya, Kalian akan kebingungan bagaimana menghabiskan baterai pada realme C11 dalam satu hari.

Performa Gaming serta Fitur Pendukung Lainnya

Kalian akan semakin dipuaskan bermain gim menggunakan realme C11 berkat adanya prosesor MediaTek Helio G35 yang merupakan prosesor gim terbaik di segmen ini. Prosesor ini juga sangat ideal untuk digunakan oleh pengguna smartphone dan gamer pemula karena dapat mengatasi sebagian besar aplikasi dan game menengah dan berat yang banyak digunakan. Apalagi dibandingkan dengan smartphone lain di segmennya, skor benchmark realme C11 lebih tinggi.

realme C11 memiliki dua varian memori 2+32GB, 3+32GB yang dilengkapi dengan slot 3-kartu, dua untuk kartu SIM dan satu untuk kartu MicroSD hingga 256GB. Selain itu, realme C11 juga sudah menggunakan antarmuka realme UI yang berbasis Android 10. Antarmuka besutan realme ini dibangun untuk pengalaman Android dengan preferensi dan estetika anak muda, yang membuat realme C11 bekerja secara mulus dan menyenangkan.

Kalian juga disuguhkan dengan fitur-fitur pendukung lainnya. Dual Mode Music Share untuk menikmati video atau lagu yang sama. Pada waktu yang sama. Dari perangkat yang sama. Dengan menggunakan wireless earphone + earphone kabel secara simultan. Focus Mode yang bisa membantu Kalian berkonsentrasi dan rileks, mode tangkapan layar dengan 3 jari, perlindungan informasi pribadi, dan mode gelap yang dioptimalkan untuk bekeja lebih banyak di aplikasi pihak ketiga.

Kami menyukai fitur terbaru yang disuguhkan realme, Dual Mode Music Share. Bersumber dari sebuah smartphone realme, dua pengguna dapat menikmati konten multimedia secara bersamaan. Sebuah fitur yang tergolong futuristik, mengingat dulu jika ingin membagi musik yang sedang didengarkan, harus berbagi earphone namun mengingat keadaan saat ini sebaiknya tidak membagi earphone guna mencegah penularan penyakit.

Kesimpulan

Kalian bisa merasakan sensasi premium menggunakan realme C11 berkat desain yang belum pernah hadir sebelumnya. Desain geometriknya benar-benar menyuguhkan penyegaran dari desain realme sebelumnya. Sebuah desain premium yang dibentuk dengan teknologi mutakhir dan mengikuti tren terkini. Layarnya juga lebih besar dengan desain Mini-drop sehingga bidang pandang pengguna lebih luas saat menonton video atau bermain gim.

Kombinasi Mode Nightscape, baterainya yang besar dan performa yang baik untuk bermain gim, realme C11 juga lebih worth it untuk Kalian miliki. Apalagi realme C11 ini akan dibanderol dengan harga yang paling terjangkau untuk Kalian miliki.

Menurut informasi dari realme, Indonesia jadi negara pertama untuk menjual realme C11. Sehingga orang yang membeli realme C11 setelah launching akan jadi yang pertama di dunia pemilik realme C11.

Baca Juga: Review Samsung Galaxy A01, Android Satu Juta-an yang memukau

Layar Redmi Note 9 Pro, Perlukah layar di atas 60hz seperti 90hz

Layar Redmi Note 9 Pro – Sebenarnya XIAOMI bukan masalah bisa atau enggak bisa buat layar 90hz atau lebih, buktinya ada kok Redmi k30 Pro 144hz. Tapi mereka lebih tepatnya cocok apa nggak pada segmen pasar yang sedang incar. Justru menurut saya untuk sekarang, refresh rate diatas 60hz ke atas itu sekedar gimmick belaka. Loh kok bisa?

Tenang dulu, Saya jelaskan…Segmen 3 jutaan itu HP buat apa sih? Paling cuma daily driver doang. semisal browsing, sosmed, game dan YouTube-an, ya kan?

Perlukah layar Layar Redmi Note 9 Pro di atas 60hz

Layar Redmi Note 9 Pro. Perlukah layar di atas 60hz?
Perbandingan layar 60hz dan 144hz di PC

Sosmed tidak membutuhkan Layar 90hz

Ia memang kalau buat scroll cepat kalian smooth tapi situ mau sosmed apa mau main scrolling di mana-mana kalau buka Sosmed pasti perlahan-lahan sambil lihat postingan atau status orang lain

Rata-rata game support 60fps

Kalian tahu rata-rata game populer yang kalian mainkan seperti COD mobile mobile legends pubg mobile itu cuma support maksimal 60fps akan jadi gimmick jika layar nya nempelin gambar 90 kali tapi gamenya cuma nempelin grafis gambar 60 * experience nya nggak tahu terasa baterai cepat habis iya

Hampir semua video youtube 60fps

Semua konten youtube rata-rata 60fps, otomatis layar 90hz ke atas enggak akan berfaedah di sini karena poinnya sama seperti di nomor dua kesimpulannya Xiaomi justru sangat tepat dan tidak menggunakan layar 90hz yang sebetulnya nggak terlalu berguna dan menggantikan kan dengan NFC yang jauh lebih terasa manfaat.

Baca Juga :
Poco F2 Pro : Snapdragon 865 termurah
Mengenal Penyebab Layar HP Tidak Bisa Disentuh

Benarkah Kamera Redmi Note 9 Pro Kemasukan Debu? cara mengatasinya

Benarkah Kamera Redmi Note 9 Pro Kemasukan Debu? Cara mengatasinya yaitu

Kamera Redmi Note 9 Pro Kemasukan Debu – Setiap smartphone pastilah memiliki kelemahannya masing-masing. Permasalahan itu akan segera user atau pengguna ketahui setelah memakainya beberapa hari atau bahkan minggu. Nah permasalahan pertama yang mucul pada ponsel ini adalah muncul debu di Kamera Redmi Note 9 Pro dalam lensa kamera belakang. Masalah kamera berdebu ini baru terjadi mengingat seri sebelumnya tidak ada kasus demikian.

Baca Juga: Cara Ganti Font Xiaomi MIUI 12, Pasti Bisa Tanpa Gagal

Dalam grup Facebook Redmi Note 9 Pro, ada pengguna mengeluhkan kamera belakang Redmi Note 9 Pro-nya masuk debu. Untuk debunya sendiri bermacam-macam dan kebanyakan halus, kecil, kotor.

Berikut beberapa foto kameranya kemasukan debu halus.

  • Benarkah Kamera Redmi Note 9 Pro Kemasukan Debu? Cara mengatasinya yaitu

Sumber: Grup facebook Redmi Note 9 Pro

Debu yang masuk akan sangat terlihat jelas apabila kita foto menggunakan kamera ponsel lain dan dengan lampu Flash menyala. Hingga kini tidak dapat memastikan apa penyebab utama kemunculan pasir debu kotor pada kamera Redmi Note 9 Pro.

Ada kemungkinan berdasarkan asumsi publik, terdapat celah pada sisi kamera belakang sehingga menimbulkan debu dan kotoran lain yang mudah masuk. Dalam hal ini mereka menduga adanya kesalahan pabrik selama proses perakitan yang kurang rapi menyebabkan sela-sela menuju lensa kamera berdebu makin berantakan.

Baca Juga: 4 Kekurangan Redmi Note 8 Pro dan Cara Mudah Untuk Mengatasinya

Untuk solusi hal ini memang sulit mengingat melibatkan komponen peranti keras yang harus dibersihkan. Tapi sobat bisa mencegah supaya tidak kemasukan atau muncul debu pada kamera Redmi Note 9 Pro.

Cara Menghindari Kamera Redmi Note 9 Pro Kemasukan Debu

1. Gunakan case yang bisa melindungi bagian kamera belakang seperti Nillkin atau Spigen. Jadi pada sisi kameranya bisa buka tutup.

2. Pasangkan pelindung kamera belakang khusus Xiaomi Redmi Note 9 Pro. Harganya bervariasi, ada yang Rp5 ribuan hingga 20 ribu rupiah.

3. Jagalah selalu kebersihan bagian belakang bodi Smartphone.

4. Usahakan jangan asal menaruh ponsel pada sembarang tempat, maka dari itu disarankan memakai antigores kamera supaya tidak mudah terpapar debu dan kotoran lain.

5. Bersihkan rutin bagian bodi belakang Redmi Note 9 Pro sebagai langkah pencegahan masuknya debu.

Apabila kamera Redmi Note 9 Pro sudah terlanjur berdebu, kami sarankan klaim garansi jika memang bisa dan masih aktif, nantinya tim teknisi Xiaomi akan membantu membersihkannya. Sukur-sukur kalian mendapatkan penggantian perangkat langsung, tanpa harus menunggu.

Baca Juga: Memindahkan Icon Speed Internet MIUI 11

Update Terbaru:

Bos Xiaomi Indonesia, Alvin Tse pernah membalas DM dari anggota grup facebook REDMI NOTE 9 & NOTE 9 PRO INDONESIA dan anggota grup itu memajang screenshot percakapannya dengan Alvin Tse dalam grup.

Note: Foto Screenshotnya tak dapat saya temukan lagi, maaf

Dalam percakapan itu, intinya Bos Xiaomi menyarankan untuk mengambil Redmi Note 9 Pro yang Batch 8 atau bulan Agustus 2020. Keluaran Batch 8 (Bulan Agustus) Bos Xioami Alvin Tse menjamin sudah memperbaiki permasalahan debu pada perangkat Redmi Note 9 Pro. Cara melihat bath xiaomi tinggal lihat saja langsung pada dus box, tepatnya berdekatan dengan imei.

Baca Juga: Issue: Green Tint di Layar Poco F2 Pro dan Cara Mengatasinya?