OPPO A16K Tampil Stylish dengan Kamera AI

Review OPPO A16K: Smartphone Rp2 Jutaan Stylish dengan Kamera AI

Serupa tapi tak sama. OPPO Indonesia tahun ini menghadirkan dua seri smartphone OPPO A Series, yang keduanya terjangkau, dan juga memiliki desain yang sama. Sebagai varian yang lebih mahal, OPPO A16K menawarkan performa yang lebih cepat dan memori yang lebih luas.

Sepertinya OPPO Indonesia memang ingin menghadirkan banyak pilihan smartphone agar pengguna benar-benar bisa mendapatkan perangkat yang sesuai dengan kebutuhannya. Di antara OPPO A16e dan A16K saja, ada juga OPPO A16 yang memiliki daya tarik berbeda.

Sayangnya persaingan smartphone dengan harga Rp 2 jutaan sudah sangat kompetitif, dimana pilihan yang ada di pasaran saat ini cukup beragam. Mungkinkah OPPO A16K menjadi salah satu pilihan terbaik saat ini? Ini ulasan lengkapnya.

1. Design

OPPO A16K

Ya, dari segi tampilan, desain OPPO A16K terlihat sama persis dengan seri A16e yang dirilis sebelumnya. Mulai dari dimensi hingga bentuk kamera belakangnya juga sama persis. Satu-satunya perbedaan adalah pilihan warna — di Indonesia, OPPO A16K tersedia dalam warna hitam dan putih, sebaliknya tidak tersedia dalam warna biru.

Sudah biasa smartphone OPPO yang terjangkau terlihat seperti smartphone dengan kelas harga yang lebih mahal, tak terkecuali OPPO A16K. Cukup tipis di 7.9mm, dan dengan kelengkungan 3D di kedua sisi kiri dan kanan, membuatnya terasa lebih tipis di tangan. Bobotnya juga ringan hanya 175 gram, meski memiliki dimensi layar yang relatif besar.

Bahan bodi belakang menggunakan bahan plastik yang dibuat menyerupai kaca. Dengan finishing matte, tidak terasa licin di tangan, dan pada pilihan warna putih cukup berhasil menyembunyikan sidik jari saat tidak menggunakan holster. Tonjolan kamera OPPO A16K juga cukup tipis, sehingga masih stabil saat dioperasikan di atas meja, misalnya.

Bodi belakang terlihat polos, karena OPPO belum menyematkan sensor sidik jari pada OPPO A16K. Cukup disayangkan, mengingat saat ini sudah banyak smartphone dengan banderol harga lebih murah yang memilikinya, baik di bodi belakang maupun terintegrasi dengan tombol power.

Nilai tambah yang diberikan pada bodi OPPO A16K adalah daya tahannya, dimana OPPO telah melakukan beberapa tes kontrol tingkat tinggi, memastikan akan terus bertahan dalam berbagai skenario penggunaan. Salah satunya termasuk sertifikasi IPX4, membuatnya tahan terhadap cipratan air jika terjadi momen yang tidak terduga.

2. Layar

Layar OPPO A16K

Tidak ada yang istimewa dari layar OPPO A16K. Dimensinya memang cukup besar, mencapai 6,52 inci dengan ukuran bezel yang relatif tipis di kelasnya. Hanya saja, desain kamera depannya masih agak kuno, menggunakan water droplet notch. Layarnya menggunakan panel IPS, resolusi HD+ dengan refresh rate standar 60Hz.

Setidaknya ada perlindungan ganda di bagian ini, di mana OPPO A16K dilapisi dengan Gorilla Glass 3 plus lapisan anti gores yang dipasang dari pabrikan. Penggunaan di luar ruangan juga aman, berkat kecerahan maksimum yang mencapai 480 nits. Saturasi warna oke, suhu putih netral, hanya saja tidak mencakup 100% warna sRGB.

Dimensinya yang besar membuat OPPO A16K ideal untuk menonton film dan drama Korea favorit. Ditambah dengan bodinya yang ramping dan ringan, pengguna tidak akan pernah merasa bosan memegangnya saat menonton di beberapa tempat umum seperti di kereta atau bus.

3. Kamera

Kamera OPPO A16K

Jangan terkecoh dengan desain kamera belakang OPPO A16K. Meski terlihat ada dua sensor paralel, sebenarnya hanya ada satu sensor utama di smartphone ini, resolusi 13MP dengan diafragma f/2.2 dan dukungan AI. Sementara di bagian depan disematkan sensor 5MP f/2.4.

Dukungan kecerdasan buatan pada kamera OPPO A16K dapat digunakan untuk memberikan hasil foto portrait yang lebih baik. Tidak melalui efek bokeh, karena perangkat ini tidak dilengkapi sensor kedalaman. Tapi fitur bernama “AI retouching”, yang bisa diaktifkan dengan menyentuh logo wajah di aplikasi kamera.

Bagaimana dengan foto-foto itu? Secara keseluruhan, reproduksi warna cukup mendekati aslinya. Jika ingin lebih banyak warna, Anda bisa mengaktifkan fitur Color Dazzle hanya dengan satu sentuhan. Modus malam juga tersedia, dan sangat diperlukan terutama dalam skenario malam.

Pasalnya, kamera OPPO A16K akan menghasilkan foto yang cenderung mulus saat memasuki kondisi pencahayaan yang dalam atau deep.

Lantas bagaimana dengan kemampuan OPPO A16K dalam merekam video? Baik kamera depan maupun belakang dapat merekam hingga resolusi full HD 30fps. Fitur AI retouching juga bisa diaktifkan saat merekam video, namun resolusinya otomatis turun menjadi 720p 30fps.

Anda perlu memastikan pergerakan tangan yang stabil, karena OPPO A16K belum didukung oleh stabilisasi berbasis perangkat keras dan perangkat lunak. Dan pastikan Anda tidak menutupi mikrofon yang berada di sisi kanan bodi (dalam posisi lanskap), karena ini adalah satu-satunya sumber perekaman suara.

4. Fitur

OPPO A16K

OPPO A16K menjalankan Android 11 dengan ColorOS 11.1. Memang bukan yang terbaru, namun fitur tambahan yang dibawanya masih cukup banyak. Mulai dari layar samping, Quick Return Bubble yang memungkinkan Anda mengakses aplikasi lain sambil menunggu game masuk, hingga mode penggunaan satu tangan.

Salah satu favorit saya adalah fitur background streaming, di mana pengguna OPPO A16K dapat memutar suara dari video di YouTube dan menggelapkan layar, tanpa perlu akun Premium, untuk lebih menghemat daya. Kualitas speaker mono cukup kuat, dan tentunya masih ada audio jack 3.5mm untuk menggunakan earphone kabel favorit Anda.

OPPO A16K menggunakan mekanisme tiga slot kartu SIM. Ini berarti pengguna dapat memperluas memori penyimpanan mereka dengan kartu microSD, secara bersamaan menggunakan dua kartu SIM nano. Kapasitas dukungannya sendiri cukup besar, hingga 1TB.

5. Performa

Desain OPPO A16K

Selain warna, ada peningkatan di sektor performa di OPPO A16K, jika dibandingkan dengan saudara kembarnya yang lebih murah. Chipset yang digunakan adalah MediaTek Helio G35 octa-core 12nm yang sudah terkenal sebagai chip entry-level yang masih cocok untuk gaming.

Chip tersebut dipadukan dengan kapasitas RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB, tanpa dukungan ekspansi RAM virtual. Dari segi performa, memang bukan yang paling lambat, tapi juga bukan yang tercepat di kelasnya. Absennya fitur ekspansi RAM tidak menimbulkan masalah, masih cukup lancar untuk multitasking.

Masih bisa memainkan game seperti Pokemon Goo, meski framerate jangan harap mulus total. Setidaknya masih cukup playable, suhu juga cukup terjaga meski belum ada sistem pendingin khusus.

6. Baterai

Di halaman produk resminya, OPPO menyebutkan bahwa baterai OPPO A16K bisa digunakan seharian penuh. Dengan kapasitas 4.230 mAh, hasil pengujian saya juga menyatakan hal yang sama. Meski kurang dari 5.000 mAh, masih relatif mudah untuk mempertahankannya hingga tengah malam, atau keesokan harinya.

Sayangnya belum menggunakan port USB-C, tetapi OPPO telah memastikan daya tahan port micro USB di OPPO A16K setidaknya 10 ribu kali dipasang. Juga tidak didukung dengan fast charging, namun ada fitur Optimized Night Charging yang menjaga baterai tetap aman meski di-charge sepanjang malam.

Ada juga beberapa fitur khusus baterai lainnya, seperti mode hemat daya dan mode hemat daya super yang membuat konsumsi daya lebih hemat. Fitur pengoptimalan sleep-ready juga dapat digunakan agar baterai tidak terlalu terkuras saat tidur — sempurna jika Anda lupa mengisi daya saat baterai hanya tersisa 10%, misalnya.

Kesimpulan

Apakah ada kompetitor yang bisa memberikan spesifikasi lebih baik dari OPPO A16K? Bahkan ada cukup banyak. Namun, yang perlu kamu ketahui, hal ini tidak menjamin smartphone bisa lebih nyaman digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

OPPO A16K bisa menjadi pilihan terbaik bagi Anda yang mencari perangkat dengan desain stylish, kemampuan foto portrait dengan dukungan AI OPPO yang sangat matang, dan antarmuka yang mudah digunakan. Mudah digunakan, dan didukung oleh berbagai bengkel resmi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bocoran Spesifikasi Nothing Phone 1, Rilis Bareng TWS Baru?

Bocoran Spesifikasi Nothing Phone 1, Rilis Bareng TWS Baru?

Bagi kamu yang merupakan penggemar gadget anti-mainstream pasti sangat menantikan peluncuran produk yang dirintis oleh mantan eksekutif OnePlus, Carl Pei. Produk tersebut akan diresmikan pada 12 Juli mendatang, bocoran spesifikasi Nothing Phone 1 sudah mulai terlihat cukup lengkap.

Dalam beberapa minggu terakhir, netizen disuguhkan dengan tampilan desain smartphone pertama Nothing. Tampil beda, bodi belakang dibuat transparan, dengan sejumlah lampu LED khusus yang berfungsi sebagai notifikasi dan lainnya. Meski begitu, tak sedikit yang mengatakan bahwa bagian belakangnya terlihat seperti iPhone transparan — terutama penempatan kamera yang terlihat seperti iPhone 12.

Spesifikasi Nothing Phone 1 hadir dari berbagai sumber. Menariknya, selain sebagai pembocor informasi yang kredibel, ternyata juga datang dari Carl Pei sendiri. Selain spesifikasi, tampilan layar berwarna hitam juga muncul. Selain itu, aksesoris baru kemungkinan akan dirilis bersamaan dengan smartphonenya langsung. Seperti apa

Nothing Phone 1 Tersedia dalam Warna Hitam

Spesifikasi Telepon Tidak Ada

Sumber: Roland Quandt

Carl Pei langsung membeberkan bahwa spesifikasi Nothing Phone 1 akan mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 778G+. Untuk alasannya sendiri, dia mengatakan bahwa chip tersebut cukup cepat, dan jika Anda memilih chipset kelas atas seperti Snapdragon 8 Gen 1, itu akan membawa beberapa kelemahan seperti efisiensi daya. Itu masuk akal, mengingat chipnya cukup keren sambil memberikan kinerja yang optimal.

Sedangkan akhiran “+” sendiri diklaim merupakan hasil kolaborasi eksklusif antara Nothing dan Qualcomm, untuk menghadirkan teknologi wireless charging dan reverse wireless charging. Kemudian spesifikasi lain dibocorkan oleh Abhishek Yadav melalui akun twitter pribadinya. Mengonfirmasi penggunaan chip bersama dengan RAM 8/12GB opsional dan memori 128/256GB.

Spesifikasi Telepon Tidak Ada

Nothing Phone 1 mengusung layar OLED 6,55 inci dengan empat bezel simetris, refresh ratenya 120Hz adaptif, dan lapisan Gorilla Glass di bagian depan dan belakang. Bingkainya terbuat dari aluminium, sedangkan kamera belakangnya beresolusi 50MP OIS + 16MP ultra wide angle. Dapat merekam video hingga maksimal 4K 60fps dengan stabilisasi ganda.

Menjalankan Android 12, spesifikasi Nothing Phone 1 diperkuat dengan Nothing OS yang diklaim hadir tanpa software bloat. Antarmuka Glyph sendiri adalah penyebutan fitur yang menggunakan lampu LED di bagian belakang. Dapat disesuaikan untuk menunjukkan siapa yang menelepon, mengirim pesan, status pengisian daya baterai, dan lainnya. Kapasitas baterainya sendiri diklaim mencapai 4.500 mAh.

Bakal Hadir Bersama Nothing Ear (1) Stick

Tidak Ada Telinga 1 Batang

Dari satu penyebar informasi ke penyebar informasi lainnya, giliran Mukul Sharma yang cukup tepat memberikan bocoran terbaru. Ia mengatakan, selain Nothing Phone 1, startup asal London itu juga akan merilis earphone TWS baru. Pada gambar di atas, produk ini akan disebut Nothing Ear (1) Stick.

Tanpa menyebutkan spesifikasi apa pun, banyak yang berspekulasi bahwa ini adalah perubahan kecil dari Nothing Ear (1). Mengusung spesifikasi yang sama, hanya tersedia dalam wadah pengisi daya yang berbeda — sesuai dengan namanya, casing dibuat seperti stik memanjang. Dimana earphone di dalamnya diletakkan secara paralel.

Earbud juga memiliki desain yang sangat mirip, hanya ada tambahan “stick” yang tercetak di atasnya dan dua titik di sebelah namanya. Selebihnya masih sama, termasuk penanda kiri dan kanan menggunakan titik putih dan merah. Kami nantikan bocoran terbaru tentang TWS Nothing ini dalam beberapa hari ke depan.

Samsung Galaxy XCover6 Pro Pakai Cip Snapdragon 778G, Baterai Bisa Dilepas

Samsung Galaxy XCover6 Pro Pakai Cip Snapdragon 778G, Baterai Bisa Dilepas

Vendor asal Korea Selatan Samsung memang menghadirkan beberapa lini smartphone setiap tahunnya. Seri yang paling populer tentu saja Galaxy A & S Series, meskipun sebenarnya ada jenis lain untuk penggunaan outdoor. Seperti Galaxy XCover6 Pro yang merupakan opsi terbaru.

Di Indonesia sendiri bisa dibilang agak terlambat karena tawaran generasi sebelumnya, Galaxy XCover 5 baru diperkenalkan awal Februari lalu. Dengan banderol Rp 4 jutaan, smartphone ini lebih menyasar pelanggan bisnis alias menyasar segmen B2B. Kemungkinan besar Galaxy XCover6 Pro juga akan dipasarkan dengan cara yang sama.

Nomor seri bertambah, ditambah akhiran “Pro”. Jadi jelas bahwa Galaxy XCover6 Pro memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Bisa dibilang smartphone terbaru Samsung ini akan menjadi pesaing kuat Nokia XR20, smartphone terbaru dan termahal persembahan dari HMD Global yang juga menyasar jenis pengguna yang sama.

Keunggulan Samsung Galaxy XCover6 Pro

Galaxy XCover6 Pro

Dari segi desain Galaxy XCover6 Pro terlihat kokoh dengan bagian tepi yang disematkan material karet. Smartphone ini memiliki beberapa sertifikasi wajib yaitu MIL-STD-810H dan IP68, sehingga tahan terhadap debu, air, bahkan penggunaan suhu ekstrim. Ketebalannya hampir 10mm, dan beratnya sekitar 235 gram.

Di kiri dan atas, Samsung menyematkan dua tombol merah untuk Galaxy XCover6 Pro, di mana pengguna dapat menyesuaikan setiap tombol untuk akses ke aplikasi tertentu. Sedangkan di bagian depan, terdapat layar PLS LCD berukuran besar 6,6 inci dengan resolusi full HD+ dan refresh rate tinggi 120Hz. Menampilkan poni tipe tetesan air atau tampilan Infinity-V.

Galaxy XCover6 Pro

Agar lebih kuat dan mudah digunakan, layar Galaxy XCover6 Pro dilapisi lapisan Gorilla Glass Victus+, dan diklaim mudah dioperasikan meski dalam kondisi basah atau bahkan dengan sarung tangan. Di bagian atas, terdapat sensor kamera depan dengan resolusi 13MP f/2.2.

Beralih ke bagian belakang, terdapat dua sensor kamera Galaxy XCover6 Pro yang masing-masing memiliki sensor utama 50MP f/1.8 dan sensor ultra-wide f/2.2 8MP yang disertai dengan lampu kilat. Menjalankan Android 12, Samsung menyematkan chipset tangguh.

Bantuan Memori, Baterai Yang Dapat Dilepas

Galaxy XCover6 Pro

Meski tidak disebutkan spesifik di halaman produk, situs Sammobile menyebut penggunaan chip Snapdragon 778G di Galaxy XCover6 Pro seperti pada gambar resmi di atas, mendukung 5G dan dipasangkan dengan RAM 6GB. Untuk penyimpanannya sendiri terdapat memori internal 128GB plus slot kartu microSD hingga kapasitas 1TB.

Fitur utama lainnya adalah sistem baterai yang dapat dilepas, menambah nilai praktisnya. Kapasitas baterai Galaxy XCover6 Pro sendiri adalah 4.050 mAh. Mendukung pengisian cepat 15W melalui port USB-C, atau menggunakan Pin POGO khusus. Seperti seri lainnya, Samsung tidak menyediakan adaptor charger dalam paket penjualannya.

Perangkat yang mendukung fitur Samsung DeX akan diluncurkan mulai Juli 2022 ke beberapa wilayah di Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Harga Galaxy XCover6 Pro sendiri belum diumumkan, namun menurut rumor yang beredar akan berkisar 600 Euro atau sekitar Rp 9,3 jutaan.

Inilah Harga Poco F4 Series Resmi Indonesia, Pengalaman Flagship Mulai Rp5 Jutaan!

Inilah Harga POCO F4 Resmi Indonesia, Pengalaman Flagship Mulai Rp5 Jutaan!

Pada tanggal 23 Juni 2022 kemarin POCO telah memperkenalkan dua smartphone baru yang siap dirilis secara global yaitu seri F4 & X4 GT. Hanya butuh beberapa hari hingga POCO Indonesia akhirnya mengumumkan harga POCO F4 & F4 GT, beserta kehadirannya di Tanah Air.

POCO F4 sendiri merupakan penerus dari POCO F3, smartphone flagship killer yang resmi dirilis pada April 2021 yang cukup fenomenal, bahkan “gaib” hingga saat ini. Ini karena kombinasi spesifikasi yang menarik, tidak hanya cocok untuk gaming, tetapi juga didukung oleh beberapa fitur lain seperti kamera yang berkualitas.

Melalui seri POCO F4, POCO ingin menghadirkan perangkat yang juga lebih baik secara keseluruhan alias tidak hanya fokus pada performa. Alhasil, desain telah diperbarui agar terlihat lebih modern, serta sensor kamera utama yang kini didukung oleh sistem stabilisasi berbasis perangkat keras. Lantas apakah harga POCO F4 nantinya akan lebih mahal?

Harga POCO F4 Sedikit Lebih Mahal Dari F3

harga POCO F4 - Silver Moonlight

Resmi diperkenalkan ke Indonesia melalui acara online, POCO Indonesia mengumumkan harga POCO F4 yang terdiri dari dua varian kapasitas RAM dan penyimpanan internal, sama seperti saat diluncurkan secara global pekan lalu. Sehingga konsumen dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan budgetnya.

Untuk harga termurah varian POCO F4 dengan memori 6+128 GB dijual dengan harga Rp 5,199 juta. Sedangkan pengguna yang menginginkan memori lebih bisa mengambil varian 8+256GB yang dibanderol Rp 5.699 juta alias selisih Rp 500 ribu. Penjualan perdananya sendiri akan dimulai pada 7 Juli 2022 di beberapa situs e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Akulaku.

Apakah POCO F4 lebih mahal dari generasi sebelumnya? Ya, mengingat setiap varian POCO F3 dibanderol dengan harga Rp 4,999 juta & Rp 5.499 juta. Mengingat ada beberapa pembenahan di sektor hardware, maka wajar jika setiap opsi memori menaikkan harganya sekitar Rp 200 ribu. Anda dapat mengambil foto dan video dengan kualitas lebih baik dan mengisi daya perangkat lebih cepat.

Spesifikasi POCO F4

F4 KECIL

Harga POCO F4 sebanding dengan jumlah peningkatan yang dibawanya. Di sektor desain, perangkat ini merupakan yang tertipis dari semua seri POCO, hanya setebal 7.7mm. Ada tiga pilihan warna yang bisa dipilih yaitu Moonlight Silver, Night Black dan Nebula Green. Meski lebih tipis, kapasitas baterainya tetap sama.

Dengan kapasitas 4.500 mAh, POCO justru berhasil meningkatkan kecepatan pengisian baterai POCO F4. Dari 33W hingga 67W, maka proses pengisian dari nol hingga penuh hanya membutuhkan waktu 38 menit. Selain itu, sistem pendingin juga mampu berfungsi lebih baik melalui LiquidCool Technology 2.0. Pastikan kinerja chipset Snapdragon 870 5G optimal.

Di sektor fotografi, kamera POCO F4 mengusung sensor kunci yang memiliki resolusi lebih tinggi yakni 64MP. Namun tidak hanya itu, ada OIS yang akan membantu pengambilan gambar di malam hari, ditambah dengan perekaman video agar lebih stabil di berbagai kondisi. Ditemani dua sensor lainnya yakni 8MP ultra-wide dan 2MP macro.

Layar POCO F4 mengusung panel E4 AMOLED berkualitas dengan dimensi 6,67 inci, resolusi full HD+ dan refresh rate maksimum 120Hz yang digunakan secara adaptif. Ditambah dengan sertifikasi Dolby Vision plus Hi-Res Audio, pengguna akan dimanjakan dengan setup speaker stereo. Sedangkan sensor lainnya seperti NFC dan IR blaster juga masih tersedia di smartphone POCO terbaru ini.

Kolaborasi LinkAja Dukung Universitas & Edtech Kembangkan Pendidikan Nasional

Edtech

Platform keuangan BUMN LinkAja bersama mitra platform pendidikan (edtech) dan universitas terbaik di Indonesia berkolaborasi melalui program PeDe Membangun Pendidikan Bersama LinkAja untuk mendukung pendidikan berskala nasional.

“LinkAja memahami bahwa kontribusi nyata dalam upaya literasi untuk mewujudkan inklusi keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari misi besar perusahaan untuk menjadi penyedia layanan transaksi keuangan digital terkemuka,” kata Direktur Pemasaran LinkAja Muhammad Rendi Nugraha dalam keterangannya, Kamis (30/ 30). 6/2022). ).

Ia melanjutkan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap berbagai program yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang di antaranya Program Belajar Mandiri dan peningkatan digitalisasi di bidang pendidikan.

Program PeDe dalam Membangun Pendidikan bersama LinkAja dikemas dalam bentuk kegiatan webinar berbagi pengetahuan oleh LinkAja dan mitra platform pendidikan seperti Eduku, Karier.mu, Sekolah.mu, Rumah Siap Kerja, Cariilmu.co.id, Pijar Mahir dan Akademi Binar dengan pengenalan dunia.teknologi keuangan, kewirausahaan dan persiapan karir bagi mahasiswa yang bekerja dengan LinkAja.

Lebih lanjut, Rendi mengatakan, bukti nyata peran LinkAja dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital juga diperkuat dengan diperkenalkannya fitur layanan keuangan digital dalam ekosistem pendidikan Indonesia ke perguruan tinggi.

Contoh penerapannya di bidang pendidikan seperti penyaluran dana beasiswa dan tunjangan dosen dan karyawan serta digitalisasi pembayaran di area kampus. Selain itu, LinkAja juga menjalin kerjasama strategis lainnya, seperti kesempatan magang bagi mahasiswa di universitas mitra LinkAja.

“Sinergi yang dibangun dengan banyak pihak akan semakin mendemokratisasi transformasi aktivitas transaksi digital di Indonesia,” kata Rendi.

Beberapa universitas yang bekerjasama dengan LinkAja dalam program ini antara lain Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universiti Gadjah Mada (FEB UGM), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Universiti Sebelas Maret (UNS), Universitas Pamulang, Universitas Sutomo, UniSadhuGuna Business School (UBS). ), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA, dan Universitas Mulawarman.

Review POCO F4 GT: Flagship Premium Memiliki Tombol Khusus Gaming

Review POCO F4 GT: Flagship Premium dengan Tombol Khusus Gaming

Memperkuat eksistensinya di Tanah Air, POCO Indonesia kini semakin rutin untuk hadirkan perangkat terbarunya secara resmi. Dikenal bawa spesifikasi tinggi dengan harga yang mendisrupsi, salah satu penawaran terbarunya, POCO F4 GT jadi yang paling premium. Bawa chipset Snapdragon 8 Gen 1 di harga hampir Rp9 juta.

Memang jauh lebih mahal dari POCO F2 Pro yang hadir resmi 2020 lalu. Bahkan bila dibandingkan dengan POCO F4 yang juga dianggap sebagai flagship, harganya terpaut cukup jauh. Dengan begitu, calon konsumen tentu berekspektasi bila flagship premium POCO satu ini lebih unggul di segala lini. Secara spesifikasi, memang benar adanya.

Lewat POCO F4 GT, POCO Indonesia berusaha untuk meyakinkan kepada konsumen bila mereka bisa hasilkan sebuah flagship yang bisa bersaing dengan kompetitor lain di kelas harga sama. Setelah kurang lebih satu pekan penggunaan, ada beberapa hal yang membuatnya spesial, juga hal lain yang bisa dianggap sebagai kekurangan. Berikut ulasan lengkapnya.

Desain Poco F4 GT

POCO F4 GT

Untuk sebuah smartphone yang mengedepankan kemampuan gaming dan performa, desain POCO F4 GT menurut saya sangat stylish. Ada aksen khusus pada bodi belakang yang, bisa dibilang, seimbang. Tidak “terlalu gaming” seperti ROG misalnya, alias masih cukup elegan di genggaman. Dimensinya pun tak terlalu bongsor.

Bobotnya mencapai 210 gram, sehingga terasa kokoh dan masih lebih ringan dari iPhone 13 Pro Max. Permukaan bodi belakang gunakan material kaca dengan finishing anti-glare, namun pada opsi Knight Silver, bekas sidik jari masih bisa terlihat walaupun sangat tipis.

Masih pada modul kamera, diberikan dua lampu RGB yang bisa menyala Ketika ada panggilan masuk, notifikasi, pengisian daya serta saat aktifkan mode gaming. Terdapat yang spesial pada bagian sisi sampingnya, di mana ada dua pop-up trigger alias tombol tambahan multifungsi.

POCO F4 GT

Masing-masing tombol bisa “dimunculkan” dengan menggeser slider yang ada di sebelahnya. Slider ini terasa sangat rigid dan memuaskan saat digeser—hampir semua orang yang memegang smartphone ini terkesima dengan mekanisme untuk memunculkan dua tombol ekstra pada POCO F4 GT. Apakah bakal awet? Hanya waktu yang dapat membuktikannya.

Layar Poco F4 GT

Layar POCO F4 GT

Untuk sebuah smartphone yang dibanderol dengan harga mencapai hampir Rp9 juta, layar POCO F4 GT bisa dibilang superior dengan satu kekurangan utama. Berbicara panel, sudah berhasil meraih skor A+ dari DisplayMate, mendukung efek Dolby Vision dan konten HDR10+. Bila diterjemahkan, sudah punya kualitas yang sangat baik. Plus terlindungi dengan Gorilla Glass Victus.

Dimensinya sendiri 6,67 inci, dibuat flat agar lebih nyaman untuk gaming. Resolusinya sendiri full HD+, memiliki refresh rate hingga 120Hz dan touch sampling rate hingga 480Hz. Untuk penggunaan di ruangan gelap, POCO F4 GT membawa teknologi 1920Hz PWM dimming, yang dapat mengurangi efek flickering saat gunakan brightness rendah. Oke, lalu apa kekurangannya?

Keempat bezel-nya tergolong cukup tebal dan sensor sidik jari yang menyatu dengan tombol power. Hal ini memang umumnya lebih lumrah hadir di smartphone kelas entri, dengan asumsi biaya yang lebih murah. Namun untuk smartphone flagship, rasanya baru POCO F4 GT yang hadir tanpa in-display fingerprint sensor.

Mungkin sejumlah orang merasa peletakan sensor sidik jari ini lebih praktis. Namun bagi saya yang terbiasa untuk menggenggam smartphone, peletakannya kurang pas. Termasuk kekurangan atau kelebihan, bergantung dari preferensi setiap orang.

Kamera Poco F4 GT

POCO F4 GT

Tampil selayaknya flagship yang dirancang khusus untuk berikan performa terbaik, bagaimana dengan kemampuan kamera POCO F4 GT? Di belakang, terdapat tiga sensor kamera yang diletakkan secara sejajar. Masing-masing beresolusi 64MP sebagai sensor utama (gunakan Sony IMX686), 8MP sensor ultra-wide dan 2MP untuk foto jarak dekat alias makro.

Di bagian depan, disematkan sebuah sensor Sony IMX596 20MP yang secara cukup mengejutkan, tergolong berkualitas untuk sebuah smartphone gaming. Selain bisa hasilkan swafoto dengan detail dan tajam, juga optimal untuk digunakan saat panggilan video seperti Google Duo. Nah, bagaimana dengan kamera belakangnya?

Hasil dari kamera utamanya tergolong biasa saja. Masih banyak smartphone yang bisa hasilkan tangkapan gambar lebih baik, termasuk yang lebih murah. Untuk penggunaan di luar ruangan dengan cahaya berlimpah, tergolong memuaskan dan punya efek HDR optimal.

Begitu pula saat kondisi malam hari, bisa hasilkan foto yang tajam dengan mode malam yang bisa aktif otomatis—durasi alias waktu pengambilannya pun tergolong instan. Lalu pada bagian mana yang kurang? Saat pencahayaan indoor, beberapa kali kamera hasilkan foto yang halus, seolah gunakan ISO tinggi. Serta sensor ultra-wide yang saat malam hari, hampir mutlak harus aktifkan mode malam agar tidak menjadi sangat gelap.

Seharusnya secara sensor, Sony IMX686 sendiri sudah oke, apalagi dipadukan bersama ISP dari chipset yang superior.

Mode perekaman videonya sendiri tergolong lengkap. Aplikasi kamera bawaan POCO F4 GT sediakan sejumlah opsi seperti mode vlog, video pendek, efek sinema, hingga dual video yang memanfaatkan kamera depan dan belakang. Sensor utamanya bisa rekam video hingga 4K 60fps, sementara bila mengaktifkan fitur Super Steady atau dengan sensor ultra-wide, maksimum di 1080p 30fps.

Fitur Poco F4 GT

POCO F4 GT diluncurkan dengan MIUI 13 berbasis Android 12. Seperti MIUI di smartphone lainnya, ada banyak sekali fitur plus aplikasi bawaan yang dapat di-eksplor. Dan sayangnya, beberapa di antaranya juga cukup rutin untuk munculkan notifikasi yang terkadang bikin penuh—bisa dinonaktifkan, memang, hanya baiknya tidak muncul dari awal.

Tampilan menunya secara default mengategorikan aplikasi yang sudah terpasang otomatis, memudahkan pencarian. Namun untuk halaman depan, saat digeser ke kiri, tak bisa diubah ke Google News saja. Digantikan dengan opsi dari POCO dengan kustomisasi seperti shortcut aplikasi, pilihan rekomendasi berita, jumlah langkah, kalender dan lainnya.

Saat memunculkan atau menutup tombol gaming, bisa diberikan empat opsi efek suara sampai efek animasi layar beragam. Masing-masing juga bisa diaktifkan sebagai pintasan, baik ketika ditekan dua kali atau tekan-dan-tahan. Sayangnya, tak bisa jadi shutter kamera saat sedang ambil foto.

Vibration motor milik POCO F4 GT sudah setara dengan flagship pada umumnya. Bagaimana dengan speaker? Pada masing-masing sisi atas dan bawah, ada kombinasi woofer dan tweeter terpisah. Dampaknya? Output suara sangat memuaskan di telinga, meski bukan yang terkencang. Meski tak ada jack audio 3,5mm, POCO masih sediakan adapter dalam paket penjualannya. Sudah tersertifikasi Hi-Res Audio, baik dengan kabel maupun nirkabel.

Performa Poco F4 GT

Skor Antutu POCO F4 GT

Jadi smartphone flagship paling premium dari POCO, chipset yang disematkan ke POCO F4 GT tentu saja salah satu yang terbaik dari Qualcomm. Yakni Snapdragon 8 Gen 1 dengan fabrikasi 4nm, dipadukan dengan sistem pendingin baru yang terdiri dari vapor chamber ganda. Plus, RAM 12GB LPDDR5 serta penyimpanan internal 256GB berjenis UFS 3.1, tanpa slot kartu microSD.

Apakah suhu perangkat ini panas? Iya. Namun masih dalam taraf normal, dan cenderung sedikit lebih dingin dibandingkan sejumlah flagship lain dengan chipset sama. Untuk penggunaan ringan, suhu POCO F4 GT cenderung terjaga. Ketika sudah digunakan untuk akses kamera, navigasi atau mobile hotspot, baru terasa hangat. Dan bakal sedikit panas ketika bermain gim, terutama tanpa menggunakan case.

Jangan terkecoh dengan skor Antutu yang tergolong biasa di kelasnya—performa penggunaan sehari-hari terasa sangat gegas, begitu pula saat bermain gim dengan tampilan visual yang berat. Saat digunakan untuk bermain Apex Legends, misalnya, POCO F4 GT menggunakan grafis default UltraHD – High. Bagian yang paling panas terasa di sekitar kamera belakang, dan trigger sebelah kiri.

Baterai Poco F4 GT

120W HyperCharge POCO F4 GT

Khawatir bila performanya yang kencang bakal mengorbankan masa pakai perangkat? Baterai POCO F4 GT sendiri berkapasitas 4,700 mAh. Kalau dibandingkan daya tahannya dengan Xiaomi 12 Pro, yang notabene pakai chipset dan OS yang sama, hanya selisih 100 mAh saja.

Untuk penggunaan intensif harian dengan gaming ringan, saya bisa menggunakan POCO F4 GT sepanjang hari tanpa perlu takut kehabisan daya sebelum jam tidur, alias tergolong hemat daya. Nah, ketika perlu mengisi daya, ada adaptor 120W yang sudah disediakan dalam paket penjualannya. Bisa membantu proses isi daya hanya dalam waktu kurang lebih 20 menit saja.

Kalau ingin lebih cepat mendekati klaim 17 menit, harus mengaktifkan opsi “boost charging speed”, yang bakal membuat suhu perangkat cukup panas saat proses pengisian daya berlangsung. Opsi ini selalu saya aktifkan di POCO F4 GT, toh ketika ingin melambatkan kecepatan, cukup tekan tombol “stop” dari bar notifikasi.

Tak hanya adaptornya saja, kabel pengisi daya USB-A ke USB-C milik POCO F4 GT juga terasa seperti kabel yang sangat premium. Selain dari material, panjangnya mencapai 1,5 meter, dengan ujung L-shaped. Artinya, tidak menghalangi tangan saat memegang smartphone dalam posisi landscape—mengindikasikan kalau POCO F4 GT bakal tetap aman untuk digunakan sembari isi daya.

Kesimpulan

Kelengkapan POCO F4 GT

Secara keseluruhan, POCO F4 GT mampu memberikan impresi yang cukup positif. Performanya kencang dan suhu relatif terjaga, dipadukan dengan pengisian daya 120W plus baterai yang masih bisa diandalkan meski secara kapasitas bukan yang paling besar.

Belum lagi fitur pendukung lain yang membuat smartphone ini cocok sebagai perangkat hiburan, seperti layar dan speaker-nya yang superior. Yang belum setara flagship premium ada pada sektor kamera. Namun selayaknya smartphone gaming lain, hal ini masih tergolong lumrah.

Bila ingin sedikit “mengorbankan” performa demi kamera yang lebih baik, realme GT NEO 3 150W bakal terasa lebih pas. Atau bahkan POCO F4 GT dengan Snapdragon 870 masih tergolong oke untuk gaming, malah membawa setup kamera dengan OIS. Sesuaikan saja dengan budget dan kebutuhan masing-masing.

Hadirnya Xiaomi 12 Pro bakal pas untuk berikan opsi tambahan bagi konsumen yang punya budget Rp10-15 juta, tinggal pilih saja fitur bagian mana yang ingin lebih unggul. Bila memang cocok, tak ada salahnya meminang smartphone Xiaomi paling premium saat ini.

realme GT NEO 3 Memiliki Sistem Triple Chip Khusus

Salah satu smartphone terbaru dari realme Indonesia, realme GT NEO 3 Series hadir dengan membawa beberapa keunggulan menarik. Yang utama adalah kecepatan pengisian tercepat di dunia saat ini, yaitu 150W UltraDart. Keunggulan ini tentu saja membutuhkan kehadiran perangkat keras khusus.

Untuk itu, agar dapat menghadirkan teknologi fast charging tercepat, realme menyematkan chip khusus, dan termasuk dalam sistem triple chip di realme GT NEO 3. Inovasi ini merupakan yang pertama dari realme, yang juga meningkatkan kinerja secara keseluruhan. perangkat, serta tampilan . visual dari layar agar lebih enak dipandang saat bermain game.

realme GT NEO 3 sendiri merupakan perwujudan dari produk akhir dari teknologi yang diperkenalkan di Mobile World Congress 2022, akhir Februari lalu. Pada saat itu, kecepatan UltraDart 150W dipajang, tetapi hanya dalam produk prototipe. Siapa sangka, hasilnya justru lebih murah dibandingkan realme GT2 Pro.

Yang dimaksud dengan triple chip khusus pada realme GT NEO 3, terdiri dari chip prosesor, layar dan baterai. Berikut tugas masing-masing komponen pelengkap smartphone realme terbaru.

Chip Khusus Untuk Sistem Pengisian Aman

Kamu tentunya sudah mengetahui bahwa realme GT NEO 3 150W memiliki kecepatan pengisian yang sangat cepat, yaitu hanya sekitar 5 menit untuk mencapai 50%. Padahal, kapasitas baterainya cukup besar, mencapai 4.500 mAh. Untuk memastikan proses berjalan dengan lancar dan aman, UltraDart Adaptive Dual Chipset disematkan.

Dirancang khusus untuk mendukung sistem pengisian daya, chip ini bertanggung jawab untuk menjaga suhu pengisian daya, sekaligus mengoptimalkan kesehatan baterai. Meski sangat cepat, kapasitas baterainya setidaknya akan bertahan hingga 80% selama empat tahun pemakaian, alias sama dengan rata-rata baterai smartphone lainnya.

Untuk perlindungan diri, chip UltraDart dapat menangani pengisian daya yang berlebihan, pengosongan berlebih, panas berlebih, mencegah korsleting, dan banyak lagi. Bahkan telah berhasil memperoleh sertifikasi Testing Institute dari TUV Rheinland, membawa setidaknya 38 lapis perlindungan keselamatan.

TV Premium – Seperti Prosesor Tampilan

Chip kedua dalam sistem triple chip pada realme GT NEO 3 tersemat di layar yaitu Dedicated Display Processor. Smartphone ini mengusung layar seluas 6,7 inci, menggunakan panel AMOLED dan refresh rate 120Hz. Meski berukuran besar, perangkat ini tetap terasa nyaman dalam genggaman berkat desainnya yang ramping dan bezel yang tipis.

Tugas prosesor tampilan adalah menampilkan fungsi interpolasi bingkai di layar. Seperti teknologi yang dibawa oleh TV premium, smartphone dapat menambahkan frame kompensasi gerak agar permainan tetap terlihat mulus, seolah-olah memiliki fps tinggi yang stabil. Pada saat yang sama mengurangi beban kerja perangkat keras lain seperti prosesor.

Performa Cepat dari Chipset Dimensity MediaTek

Dan terakhir, adalah chip yang menjadi inti dari smartphone realme GT NEO 3. Chipset Dimensity 8100 5G dari MediaTek, menghadirkan performa cepat layaknya flagship dengan fabrikasi 5nm hemat daya tinggi. Chip tersebut juga turut andil membuat baterai smartphone bertahan lebih lama, meski kapasitasnya di bawah 5.000 mAh.

Tentu saja, Dimensity 8100 5G memiliki performa yang cukup untuk kebutuhan gaming yang berat sekalipun. Namun tidak hanya itu, ISP yang dibawakan juga dapat mengoptimalkan foto dan video dengan efek HDR dan lainnya — membantu mengoptimalkan sensor Sony IMX766 realme GT NEO 3. Untuk saat ini kamu bisa mendapatkannya langsung secara online dan di Brand Store realme. , juga termasuk seri realme GT NEO 3T.

Kamera Xiaomi 12S Series Bakal Pakai Sensor Baru

Meluncur 4 Juli, Kamera Xiaomi 12S Series Bakal Pakai Sensor Baru

Kalau hari ini (30/6) akan ada smartphone baru dari POCO, lain lagi dengan Xiaomi di negara asalnya. Setelah resmi mengumumkan kerjasama dengan Leica, kali ini Xiaomi resmi memberikankan spesifikasi kamera Xiaomi 12S Series hasil kerjasama pertamanya dengan Leica.

Setelah rumor mulai berdatangan, Xiaomi akhirnya mengumumkan tanggal peluncuran seri flagship terbarunya yaitu Xiaomi 12S Series, yakni pada 4 Juli 2022. Informasi tersebut diumumkan langsung melalui akun resmi co-founder Xiaomi, Lei Jun pada akun Weibonya. Sementara itu, hingga kini akun Xiaomi global belum mengomunikasikan informasi tersebut.

Ini bisa menjadi dua hal; belum, atau mungkin Seri 12S Xiaomi akan dirilis secara eksklusif di China. Namun, dipastikan setidaknya ada tiga varian yang akan hadir. Dan spesifikasi kamera Xiaomi 12S Series akan lebih banyak dari Xiaomi 12 & 12 Pro resmi di Indonesia. Apa bedanya?

Logo Leica Memperkuat Kamera Seri Xiaomi 12S

Xiaomi 12S 001

Memang Xiaomi tidak menjelaskan secara detail spesifikasi kamera Xiaomi 12S Series. Namun paling tidak, jenis sensor utama sudah diinformasikan terlebih dahulu. Untuk Xiaomi 12S & 12S Pro, keduanya akan menggunakan sensor Sony IMX707 alias sama dengan seri 12 Pro. Artinya Xiaomi 12S memiliki sensor kunci yang lebih unggul dibandingkan seri sebelumnya dengan IMX766.

Lantas, apakah foto dan video yang diambil dari kamera Xiaomi 12S Pro akan sama? Belum tentu. Mengingat smartphone terbaru Xiaomi ini akan mengimplementasikan hasil kolaborasinya dengan Leica. Jika bukan hanya gimmick, tentu akan lebih baik lagi. Selain spesifikasi sensor utama, Xiaomi juga mengunggah beberapa gambar resmi.

Dari gambar yang telah diunggah, terlihat bahwa desain kamera Xiaomi 12S Series akan sama seperti sebelumnya. Tidak ada logo Leica berwarna merah seperti yang dikabarkan, namun bisa jadi logo tersebut hadir di pilihan teratas alias Xiaomi 12S Ultra. Ya, desain serinya masih belum terungkap.

Xiaomi 12S Ultra menggunakan sensor Sony 1 inci

Kamera Ultra Xiaomi 12S

Menjadi jagoan terbaru dari Xiaomi, varian 12S Ultra akan hadir dengan sensor Sony IMX989. Ini adalah sensor yang sedang dikerjakan oleh kedua perusahaan, seperti Sony dan OPPO yang merancang sensor kamera depan khusus. Bedanya, yang satu ini untuk kamera belakang, dan memiliki dimensi sensor yang sangat besar mencapai 1 inci.

Dimensi tersebut sama dengan dimensi sensor kamera saku premium terbaru. Semakin besar sensor, semakin besar ukuran piksel yang dapat menangkap lebih banyak cahaya dan meningkatkan kecepatan fokus. Lei Jun juga mengatakan biaya pengembangan sensor kamera eksklusif ini mencapai USD 15 juta.

Bocoran lain terkait spesifikasi kamera Xiaomi 12S Ultra antara lain penggunaan sensor periskop zoom optik 5x dan sudut ultra lebar yang masing-masing beresolusi 48MP. Sedangkan untuk chipset, trio flagship terbaru akan mengusung seri Snapdragon 8+ Gen 1 dari Qualcomm.

Tumbuh 220%, Aplikasi SHAREit Telah Diunduh 2,4 Miliar Pengguna

Platform berbagi konten dan aplikasi, Shareit mencatat pertumbuhan bisnis sebesar 220% pada 2021/2022. Aplikasi ini juga telah diinstal oleh lebih dari 2,4 miliar pengguna dan menjangkau jaringan bisnis di 150 negara.

Sebagai perusahaan teknologi generasi mendatang, Grup SHAREit optimis akan terus memperkuat komitmennya untuk menyediakan akses konten digital dan membantu bisnis tumbuh. Dimana pertumbuhan ini menandakan bahwa tren aplikasi akan terus berkembang dan menjadi pilihan brand untuk menjangkau target audiensnya.

“Kami percaya bahwa semua konten digital harus dapat diakses secara merata oleh semua orang, sehingga pengguna kami dapat membagikan konten mereka dengan cepat dan sesuai dengan target audiensnya,” kata Mitra Grup SHAREit dan Wakil Presiden Global Karam Malhotra dalam sebuah pernyataan.

Shareit, aplikasi yang berfokus pada permintaan pelanggan, menyediakan konten hiburan untuk pengguna global seperti video pendek dan game. Serta fungsi praktis seperti berbagi file, pembersih cache, transfer game, manajemen file, dan berbagai aplikasi menarik lainnya

Platform Berbagi Konten SHAREit

Bagikan ini

Melalui fitur-fitur ini, total pendapatan platform periklanan SHAREit juga akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2022. Jumlah total pelanggan global telah meningkat hampir 30% year on year (yoy).

Aplikasi Shareit juga berhasil menempati peringkat ke-4 dalam laporan Indeks Kinerja AppsFlyer secara global dalam hal volume dan kekuatan peringkat kategori non-game pada indeks IAP. Pencapaian ini memposisikan Shareit sebagai aplikasi terpercaya dalam mengakses konten hiburan dan berbagi data.

Kedepannya, SHAREit akan terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hingga saat ini, Shareit juga telah mendirikan kantor dan mengembangkan timnya di Singapura, Indonesia, Filipina, Pakistan, Bangladesh, UEA, Israel, dan lainnya dengan lebih dari 1.000 karyawan di seluruh dunia.

vivo Technology Week Tampilkan Smartphone Layar Lipat & Tablet vivo Pertama di Indonesia

Vivo Indonesia sudah menyatakan kesiapannya untuk menampilkan beberapa perangkat terbarunya kepada masyarakat Tanah Air. Dan mulai hari ini (29/6), Vivo Technology Week 2022 akan digelar secara resmi di Central Park Mall, Jakarta. Semua orang dapat mengunjunginya secara gratis.

Sebagai perusahaan global, tentunya Vivo ingin terus mengembangkan lini produknya agar terus memiliki nilai lebih di pasar. Oleh karena itu, perusahaan asal China ini ingin menunjukkan kepada konsumennya, khususnya di Indonesia, produk-produk terbarunya yang lebih dulu diluncurkan di negara asalnya. Termasuk seri vivo X Fold yang merupakan perangkat pertama vivo yang dapat dilipat.

Dalam acara “Unfold Excellence” Vivo Technology Week 2022, tidak hanya Vivo X Fold yang bisa dijajal. Ada dua perangkat lain, yakni tablet Vivo Pad dan smartwatch Vivo Watch 2 yang juga diluncurkan beberapa bulan lalu. Tak ketinggalan, chip Vivo V1+ yang mampu meningkatkan kemampuan kamera smartphone.

Menurut Hadie Mandala selaku Product Manager vivo Indonesia, kehadiran Vivo Technology Week 2022 kali ini bertujuan untuk menunjukkan eksistensi vivo sebagai perusahaan teknologi. Sayangnya, saat ditanya mengenai potensi ketersediaan ketiga perangkat tersebut, pihak resmi Vivo belum bisa memastikannya. Termasuk tablet pertama yang cukup menggiurkan dengan spesifikasi prima.

Beri Vivo X Fold Kesempatan untuk Mencoba

vivo X Lipat

Bertempat di lantai dasar Central Park Mall Jakarta, kamu bisa menjajal tiga perangkat terbaru dan tercanggih dari vivo di booth vivo 2022 Technology Week. Berlangsung hingga 3 Juli 2022, acara tersebut berlangsung kurang dari seminggu. Jadi bagi yang memang ingin mencoba produk ini bisa dilakukan dengan cepat.

Ada beberapa unit vivo X Fold yang bisa dijajal langsung selama Vivo Technology Week 2022. Bisa dibilang smartphone ini merupakan salah satu perangkat foldable terbaik saat ini. Pasalnya, ada beberapa teknologi terkini seperti penggunaan ZEISS Quad Cameras, 3D Ultrasonic Dual Fingerprint Sensors, hingga Multi-dimensional Hinge Design.

Bersertifikat TUV Rheinland, mekanisme layar lipat Vivo X Fold diklaim aman hingga 300 ribu kali lipat, atau setara dengan 10 tahun penggunaan. Menjalankan Snapdragon 8 Gen 1, mitra Gizmo juga dapat menjajal antarmuka OriginOS terbaru yang cukup memanjakan mata — meski belum dilengkapi dengan layanan Google karena belum dirilis secara global.

Selain itu, smartwatch terbaru Vivo Watch 2. Mengutamakan fitur “komunikasi gratis”, perangkat ini mendukung eSIM alias bisa memiliki koneksi internet sendiri tanpa harus menggunakan jaringan smartphone. Lengkap dengan sensor NFC untuk metode pembayaran digital contactless.

jam tangan vivo 2

Vivo juga menghadirkan fitur pemantauan kesehatan dan olahraga di Vivo Watch 2. Serangkaian fitur yang umumnya tersedia di jam tangan pintar premium saat ini seperti pemantauan SpO2, tingkat stres, monitor kualitas tidur dan lainnya juga hadir. Diklaim mampu bertahan hingga 7 hari penggunaan berkat kapasitas baterai yang cukup besar.

Akan Ada Tablet Pertama di Vivo Technology Week 2022

papan hidup

Meningkatnya minat pada perangkat ringan layar besar seperti tablet mendorong Vivo untuk menghadirkan penawaran tablet pertamanya. Ya, di ajang Vivo Technology Week 2022, Vivo Pad juga dipajang agar bisa diuji langsung oleh publik. Layar 11-inci, resolusi 120Hz 2K, muncul dalam dimensi yang relatif tipis dan berat 489 gram.

Menjalankan chipset Snapdragon 870, Pad vivo juga didukung dengan Dolby Vision & Dolby Atmos untuk kemampuan multimedia terbaik. Menampilkan baterai besar 8.040 mAh, perangkat ini juga dapat diisi daya secara instan melalui FlashCharge 44W. Jika tersedia dalam pilihan tanpa kartu SIM, seharusnya mudah bagi petugas untuk membawanya ke Indonesia.